CATATAN SANG PEMIMPI

BERMIMPILAH MAKA TUHAN AKAN MEMELUK MIMPI-MIMPIMU

Wednesday 31 October 2018

PENGELUARAN PEMERINTAH


Kebijakan fiskal merupakan tindakan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang terdiri atas penerimaan pemerintah diantaranya berupa pajak atau Tax (T) dan pengeluaran pemerintah yang terdiri Government Expenditure (G) dan Government Transfer (Tr).
Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu unsur permintaan agregat. Konsep perhitungan pendapatn nasional dengan pendekatan pengeluaran menyatakan bahwa ; Y = C + I + G + (X-M) , yang dikenal sebagai identitas pendapatan nasional. Variabel Y melambangkan pendapatan nasional dan mencerminkan penawaran agregate. Sedangkan variabel ruas kanan G melambangkan pengeluaran pemerintah (goverment expenditures). Dengan membandingkan nilai G terhadap Y, serta mengamatinya dari waktu ke waktu dapat diketahui seberapa besar kontribusi pengeluaran pemerintah dalam pembentukan permintaan agregate, dengan itu pula adapat dianalisis seberapa penting peran pemerintah dalam perekonomian nasional (Dumairy, 1996:157).
Identitas keseimbangan pendapatan nasional Y = C + I + G + (X-M) merupakan sumber legitimasi pandangan kaum Keynesian akan relevansi campur tangan pemerintah dalam pereknomian. Dari model umum pendapatan nasional dapat ditelaah bahwa kenaikan (penurunan) pengeluaran pemerintah akan menaikan (menurunkan) pendapatan nasional. Pengamatan empiris Adolph Wagner terhadap negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Jepang pada abad ke-19 menunjukan bahwa aktivitas pemerintah dalam perekonomian cenderung semakin meningkat. Hal ini diukur dari perbandingan pengeluaran pemerinah terhadap produk nasional. Temuan ini yang akhirnya dinamakan Law of Growing Public Expenditures (hukum pengeluaran pemerintah yang semakin meningkat) yang sejalan dengan hukum Wagner (Dumairy, 1996:161).
Hukun pengeluaran pemerintah yang semakin meningkat digambarkan dengan model umum yaitu sebagai berikut:




dimana :
GpC            :    Pengeluaran pemerintah per kapita.
YpC             :    Produk atau pendapatan nasional per kapita.
t                  :    Indeks waktu.

Menurut Wagner terdapat lima hal yang menyebebakan pengeluaan pemerintah selalu meningkat. Kelima penyebab itu adalah tuntutan peningkatan perlindungan keamanan dan pertahanan; kenaikan tingkat pendapatan masyarakat; urbanisasi yang mengiringi pertumbuhan ekonomi; perkembangan demokrasi; dan ketidakefisienan birokrasi yang mengiringi perkembangan pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari bambar berikut (Dumairy, 1996:161) :
 
Adanya  pengeluaran pemerintah (G) dalam perekonomian akan memperbesar pengeluaran Aggregat Demand. Sebelum ada G, nilai AD merupakan nilai C+I. Tetapi setelah ada G, nilai AD berubah menjadi C + I + G. Pertambahan G dalam perekonomian dapat menaikkan output atau produksi nasional (Y). Kenaikan Y akibat dari kenaikan G dapat terjadi melalui proses multiplier government expenditure (Murni, 2009:84).
            Multiplier Government Expenditure merupakan konsep yang menggambarkan terjadinya kenaikan PN secara berlipat ganda sebagai akibat G bertambah. Pada prinsipnya proses multiplier  government sama dengan multiplier investment, demikian pula efeknya terhadap pendapatan nasional. Model umum Multiplier Government Expenditure digambarkan sebagai berikut : 



Dimana  :  kG    =    koefisien multiplier G
                             MPC   =   marginal propencity to consume
           
            Selanjutnya untuk mempengaruhi berapa besar kenaikan PN (AG) sebagai akibat (kenaikan) pengeluaran pemerintah AG dapat ditentukan melalui rumus berikut (Murni, 2009:84)  




Besarnya peranan pemerintah dalam perekonomian adalah karena banyak terjadi kegagalan pasar yang disebabkan perkembangan ekonomi itu sendiri serta terjadinya kasus eksternalitas negatif, misalnya pencemaran lingkungan, yang menuntun pemerintah untuk mengatasinya.