Tuesday 17 June 2014

ANALISIS RASIO PERPUTARAN PERSEDIAAN PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.




 


PENDAHULUAN

Istilah persediaan sudah tentu tidak asing lagi bagi kita, persediaan meliputi persediaan barang dagangan, persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, persediaan barang setengah jadi maupun persediaan barang jadi. Untuk perusahaan dagang persediaan barang dagangan dimaksudkan untuk memenuhi permintaan pembeli. Untuk perusahaan industri, persediaan bahan baku dan barang dalam proses bertujuan untuk memperlancarkan kegiatan produksi. Sementara itu persediaan barang jadi dimaksudkan untuk memenuhi permintaan pasar.
Persediaan merupakan salah satu aset yang paling mahal di banyak perusahaan, mencerminkan sebanyak 40% dari total modal yang diinvestasikan. Manajer operasi di seluruh dunia telah lama menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik itu sangatlah penting. Di satu pihak, suatu perusahaan dapat mengurangi biaya dengan cara menurunkan tingkat persediaan di tangan. Di pihak lain, konsumen akan merasa tidak puas bila suatu produk stoknya habis.
Oleh karena itu, perusahaan harus mencapai keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat pelayanan konsumen. Semua organisasi mempunyai beberapa jenis sistem perencanaan dan pengendalian persediaan. Dalam hal produk-produk fisik, organisasi harus menentukan apakah akan membeli atau membuat sendiri produk mereka. Setelah hal ini ditetapkan, langkah berikutnya adalah meramalkan permintaan. Kemudian manajer operasi menetapkan persediaan yang diperlukan untuk melayani permintaan tersebut.

1.1  Rumusan Masalah
Berkaitan dengan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka masalah pokok dalam penulisan ini adalah: Bagaimana Rasio Perputaran Persediaan   PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. ( Tahun Periode 2011-2012 ). Yang akan di bagi dalam beberapa sub pokok masalah , yaitu sebagai berikut :
a)      Bagaiman Konsep dan Pengertian persediaan secara teoritis ?
b)      Bagaimana pengendalian persediaan pada PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. ( Tahun Periode 2011-2012 ) ?
c)      Bagaimana rasio perputaran persediaan pada PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. ( Tahun Periode 2011-2012 ) ?

PEMBAHASAN
2.1  Konsep dan Pengertian Persediaan Secara Teoritis
Istilah persediaan (Inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan permintaan. Permintaan akan sumber daya internal ataupun eksternal ini meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau pelengkap dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk perusahaan.
Berikut merupakan  beberapa pendapat mengenai pengertian persediaan.
a)      Menurut Prawirosentono ( 2001), Persediaan adalah kekayaan lancar yang terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaarr bahan mentah (bahan baku / material), barang setengah jadi dan barang dalam proses.
b)      Persediaan adalah bagian utama dari modal kerja, merupakan aktiva yang pada setiap saat mengalami perubahan ( Gitosudarmo, 2002)
c)      Soemarso (1999), Mengemukakan pengertian persediaan sebagai barang barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.
d)     Persediaan dapat diartikan sebagai sumber daya yang belum digunakan, persediaan mempunyai nilai ekonomis di masa yang akan datang pada saat aktif. (Yuliana, 2001).
Dari beberapa pendapat dari para ahli mengenai persediaan. Jadi persediaan adalah suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi, yang dalam hal ini dapat berupa barang maupun jasa.
Sehingga Manajemen Persediaan adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dari kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi.

2.1.1   Fungsi Persediaan
Persediaan (inventory) dapat memiliki berbagai fungsi penting yang menambah fleksibilitas dari operasi suatu perusahaan. Ada enam penggunaan persediaan, yaitu:
1)      Untuk memberikan suatu stok barang-barang agar dapat memenuhi permintaan yang timbul dari konsumen.
2)      Untuk menyesuaikan produksi dengan distribusi. Misalnya, bila permintaan produknya tinggi hanya pada musim panas, suatu perusahaan dapat membentuk stok selama musim dingin, sehingga biaya kekurangan stok dan kehabisan stok dapat dihindari. Demikian pula, bila pasokan suatu perusahaan berfluktuasi, persediaan bahan baku ekstra mungkin diperlukan untuk “menyesuaikan” proses produksinya.
3)      Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah, karena pembelian dalam jumlah besar dapat secara substansial menurunkan biaya produk.
4)      Untuk melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan harga.
5)      Untuk menghindari dari kekurangan stok yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, masalah mutu, atau pengiriman yang tidak tepat. “Stok pengaman” misalnya, barang di tangan ekstra, dapat mengurangi risiko kehabisan stok
6)      Untuk menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan baik dengan menggunakan “barang-dalam-proses” dalam persediaannya. Hal ini karena perlu waktu untuk memproduksi barang dan karena sepanjang berlangsungnya proses, terkumpul persediaan-persediaan.

2.1.2   Jenis Persediaan
Perusahaan mempertahankan 4 jenis persediaan yaitu sebagai berikut :
1.        Persediaan bahan mentah
Persediaan bahan mentah telah dibeli, namun belum diproses. Bahan mentahnya dapat digunakan dari proses produksi untuk pemasok yang berbeda-beda. Meskipun demikian, pendekatan yang lebih disukai adalah dengan menghapus variabilitas pemasok dalam hal mutu, jumlah, atau waktu pengiriman sehingga tidak diperlukan pemisahan.
2.      Persediaan barang-dalam-proses (Work-In-Process)
Persediaan barang-dalam-proses telah mengalami beberapa perubahan, tetapi belum selesai. WIP ini ada karena untuk membuat produk diperlukan waktu (disebut waktu siklus). Pengurangan waktu siklus menyebabkan persediaan WIP pun berkurang. Sering kali hal ini tidak sulit untuk dilakukan, karena hampir di sepanjang waktu “pembuatan produk”, produk itu sebenarnya menganggur. Waktu kerja aktual atau waktu “jalan” merupakan bagian kecil dari waktu arus bahan baku, mungkin hanya 5%.

3.         MRO
MRO merupakan persediaan yang dikhususkan untuk perlengkapan pemeliharaan/ perbaikan/operasi. MRO ini ada karena waktu dan kebutuhan untuk pemeliharaan dan perbaikan dari beberapa peralatan tidak dapat diketahui. Walaupun permintaan untuk persediaan MRO ini sering kali merupakan fungsi jadwal-jadwal pemelih araan, permintaan MRO lainnya perlu diantisipasi.

4.      Persediaan barang jadi
Persediaan barang jadi selesai dan menunggu untuk dikirimkan. Barang jadi dimasukkan ke dalam persediaan karena permintaan konsumen untuk jangka waktu tertentu tidak diketahui.

2.2    Pengendalian Persediaan Pada PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. ( Tahun Periode 2011-2012 )
Pengertian pengendalian persediaan menurut Assauri adalah “Pengawasan persediaan merupakan salah satu kegiatan dari urutan kegiatan-kegiatan yang bertautan erat satu sama lain dalam seluruh operasi produksi perusahaan tersebut sesuai dengan apa yang telah direncanakan lebih dahulu baik waktu, jumlah, kuantitas maupun biayanya.”
Menurut Rangkuti pengertian pengendalian persediaan adalah “Pengawasan persediaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang dapat dipecahkan dengan menerapakan metode kuantitatif.”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian persediaan adalah suatu aktivitas untuk menetapkan besarnya persediaan dengan memperhatikan keseimbangan antara besarnya persediaan yang disimpan dengan biaya-biaya yang ditimbulkan.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES






CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)












PERSEDIAAN (INVENTORIES)
TAHUN
KET


2011
2012


Barang jadi
1,183,624
 1,795,903


Barang dalam proses
179,216
367,771


Bahan baku
 5,216,995
10,316,348


Pita cukai
1,554,935
1,843,437


Suku cadang
106,038
126,396


Bahan pembantu dan lainnya
103
2,472


Persediaan dalam perjalanan
1,628
12,505



 8,242,539
14,464,832


Barang dagangan
678,114
 1,247,202


Jumlah
8,920,653
15,712,034


Dikurangi:




Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar
(73,919).
(83,602).




Bersih
 8,846,734
 15,628,432


Tanah dan bangunan untuk dijual
66,614
41,474


Jumlah persediaan
8,913,348
15,669,906







Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:






 




Saldo pada awal tahun
51,438
73,919


Penambahan penyisihan tahun berjalan
102,437
110,747




Penghapusan
-79,956
-101,064


Saldo pada akhir tahun
73,919
83,602









Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang dan tidak lancar cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi di kemudian hari. Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo, dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$4,2 miliar pada tanggal 31 Desember 2012 (31 Desember 2011: US$2,0 miliar) (Catatan 10). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.

2.3    Rasio Perputaran Persediaan Pada PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. ( Tahun Periode 2011-2012 )


PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES






CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)












PERSEDIAAN (INVENTORIES)
TAHUN
KET


2011
2012


Barang jadi
1,183,624
 1,795,903


Barang dalam proses
179,216
367,771


Bahan baku
 5,216,995
10,316,348


Pita cukai
1,554,935
1,843,437


Suku cadang
106,038
126,396


Bahan pembantu dan lainnya
103
2,472


Persediaan dalam perjalanan
1,628
12,505



 8,242,539
14,464,832


Barang dagangan
678,114
 1,247,202


Jumlah
8,920,653
15,712,034


Dikurangi:




Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar
(73,919).
(83,602).




Bersih
 8,846,734
 15,628,432


Tanah dan bangunan untuk dijual
66,614
41,474


Jumlah persediaan
8,913,348
15,669,906







Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:






 




Saldo pada awal tahun
51,438
73,919


Penambahan penyisihan tahun berjalan
102,437
110,747




Penghapusan
-79,956
-101,064


Saldo pada akhir tahun
73,919
83,602









KESIMPULAN

Daftar Pustaka

Muhammad Febrianika. 2012. Silabus Pembelajaran Manajemen Persediaan