Thursday, 12 December 2013
Tuesday, 22 October 2013
Dapa dilihat di website resmi data print www.beasiswadataprint.com
www.pumariksa.blogspot.com/beasiswadataprint.html
Program beasiswa DataPrint telah memasuki tahun ketiga. Setelah
sukses mengadakan program beasiswa di tahun 2011 dan 2012, maka
DataPrint kembali membuat program beasiswa bagi penggunanya yang
berstatus pelajar dan mahasiswa. Hingga saat ini lebih dari 1000
beasiswa telah diberikan bagi penggunanya.
Di tahun 2013 sebanyak 500 beasiswa akan diberikan bagi pendaftar
yang terseleksi. Program beasiswa dibagi dalam dua periode. Tidak ada
sistem kuota berdasarkan daerah dan atau sekolah/perguruan tinggi. Hal
ini bertujuan agar beasiswa dapat diterima secara merata bagi seluruh
pengguna DataPrint. Beasiswa terbagi dalam tiga nominal yaitu Rp 250
ribu, Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. Dana beasiswa akan diberikan satu kali
bagi peserta yang lolos penilaian. Aspek penilaian berdasarkan dari
essay, prestasi dan keaktifan peserta.
Beasiswa yang dibagikan diharapkan dapat meringankan biaya pendidikan
sekaligus mendorong penerima beasiswa untuk lebih berprestasi. Jadi,
segera daftarkan diri kamu, klik kolom PENDAFTARAN pada web
ini!
Pendaftaran periode 1 : 1 Februari – 30 Juni 2013Pengumuman : 10 Juli 2013
Pendaftaran periode 2 : 1 Juli – 31 Desember 2013
Pengumuman : 13 Januari 2014
KUPON
Contoh Kupon
PERATURAN
Persyaratan Umum:
- Pelajar/mahasiswa aktif dari tingkat SMP hingga perguruan tinggi untuk jenjang D3/S1
- Terlibat aktif di kegiatan atau organisasi sekolah/perguruan tinggi
- Tidak terlibat narkoba atau pernah melakukan tindak kriminal
- Tidak sedang menerima beasiswa dari perusahaan lain. Jika saat ini peserta masih menerima beasiswa dari kampus, peserta berhak mengikuti pendaftaran beasiswa dari DataPrint.
- Penerima beasiswa di periode 2 tahun 2012 tidak dapat menjadi penerima beasiswa di periode 1 tahun 2013.
Peraturan Lomba :
- Mengisi formulir registrasi di kolom Pendaftaran
- Satu nomor kupon yang terdapat di dalam produk DataPrint, hanya berlaku untuk satu kali registrasi
- Pendaftaran tidak dipungut biaya
- Isilah formulir dengan sebenar-benarnya.
- Kolom NAMA, diisi dengan nama lengkap
- Kolom KODE KUPON, diisi dengan kode yang tertera pada bagian belakang kupon yang ada di dalam produk DataPrint
- Kolom EMAIL, diisi dengan email aktif yang masih berlaku
- Kolom NO TELPON, diisi dengan no HP atau no telpon rumah yang masih aktif dan bisa dihubungi
- Kolom JENJANG PENDIDIKAN, diisi dengan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh saat ini. Contoh: SMA, D3, S1
- Kolom NAMA PERGURUAN TINGGI/SEKOLAH, diisi dengan nama sekolah/perguruan tinggi tempat kamu menuntut ilmu.
- Kolom PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH, diisi dengan prestasi dari kompetisi yang pernah diikuti.
- kolom KEGIATAN YANG PERNAH/SEDANG DIIKUTI, diisi dengan penjabaran partisipasi pendaftar beasiswa DataPrint di unit kegiatan pada lingkungan belajar, lingkungan rumah dan acara-acara khusus (seminar, dll).Aktivitas berupa kuliah atau belajar di sekolah, tidak termasuk prestasi.
- Kolom LAMA MENGGUNAKAN DATAPRINT, diisi dengan waktu penggunaan produk DataPrint
- Kolom MENGETAHUI INFORMASI BEASISWA, diisi dengan narasumber awal yang memberitahu mengenai program beasiwa pendidikan DataPrint
- Kolom NILAI RAPORT (BAGI PELAJAR dan MAHASISWA BARU), diisi dengan total nilai secara keseluruhan beserta jumlah mata pelajaran pada semester terakhir. Ingat, kolom ini hanya diisi oleh pelajar atau mahasiswa baru yang belum mempunyai IP.Contoh: 98 dari 7 mata pelajaran
- Kolom IPK TERAKHIR (BAGI MAHASIWA), diisi dengan nilai IPK atau jika belum memiliki IPK boleh diisi dengan nilai IP semester terakhir. Tuliskan juga semester yang sedang ditempuh. Ingat, kolom ini hanya diisi oleh mahasiswa, bukan pelajar.
- Kolom URL BLOG, diisi dengan copy URL blog kamu yang memuat informasi mengenai beasiswa DataPrint. Isi kolom ini jika kamu memiliki blog. Pengisian pada kolom ini akan menambah 1-3 poin pada penilaian.
- Kolom ESSAY, diisi dengan karya tulis/essay berisi hasil pemikiran kamu sendiri sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Panjang penulisan minimal 100 kata, maksimal 500 kata. Tema akan berubah setiap periode. Dilarang mengcopy paste tulisan orang lain. Jika bermaksud untuk menyadur atau mengutip tulisan orang lain, tuliskan juga sumbernya.
- Beasiswa akan dibagi menjadi 2 periode.
- Jika gagal di periode pertama, peserta BOLEH mendaftarkan diri di periode selanjutnya.
- Penerima beasiswa yang telah mendapat dana beasiswa di satu periode TIDAK DAPAT menjadi penerima beasiswa di periode selanjutnya.
- Waktu per periode:
Periode 2: 1 Juli – 31 Desember
Perincian pemenang per periode sebagai berikut:
PERIODE | JUMLAH PENERIMA DANA BEASISWA | ||
@ Rp 1.000.000 | @ Rp 500.000 | @ Rp 250.000 | |
Periode I | 50 orang | 50 orang | 150 orang |
Periode II | 50 orang | 50 orang | 150 orang |
- Penerima beasiswa akan diseleksi (bukan diundi) oleh tim dari DataPrint.
- Panitia tidak menghubungi penerima beasiswa. Nama penerima beasiswa dapat dilihat di website ini, website DataPrint www.dataprint.do.id atau di www.facebook.com/dataprintindonesia . Simpan fotokopi raport terakhir atau IPK terakhir dan kupon sebagai bukti sah verifikasi jika Anda terseleksi sebagai penerima dana beasiswa
- Dana beasiswa akan diberikan sekaligus dan secara langsung kepada penerima di periode tersebut.
- Dana beasiswa akan dikirimkan dalam jangka waktu paling lambat satu bulan setelah pengumuman dan atau setelah selesainya pemberkasan dari para penerima beasiswa.
- Beasiswa akan ditransfer melalui bank BCA. Bagi penerima beasiswa yang menggunakan rekening bank lain, biaya administrasi sebesar Rp 5.000 ditanggung penerima (beasiswa akan dipotong Rp 5.000).
- Penerima beasiswa akan diumumkan di website DataPrint www.dataprint.co.id , page Facebook DataPrint www.facebok.com/dataprintindonesia dan www.beasiswadataprint.com
PERIODE
|
JUMLAH PENERIMA BEASISWA
|
||
@ Rp 1.000.000 | @ Rp 500.000 | @ Rp 250.000 | |
Periode 1 |
50 orang
|
50 orang
|
150 orang
|
Periode 2 |
50 orang
|
50 orang
|
150 orang
|
Berbagai link yang menyediakan contoh - contoh makalah , karya tulis ilmiah , proposal dan skripsi
http://tugaskuliahdansekolah.blogspot.com/2012/09/contoh-proposal-penelitian-kualitatif.html
http://tugaskuliahdansekolah.blogspot.com/2012/09/contoh-proposal-penelitian-kualitatif.html
Thursday, 6 June 2013
LINK DOWNLOAD BUKU - BUKU ISLAMI GRATIS
http://24pecintaebook.blogspot.com/2010/12/download-ebook-novel-supernova-akar-dee.html
http://ikudadad.blogspot.com/p/al-quran-online.html
http://www.suara-media.com/2012/05/kumpulan-ebook-islam-gratis_23.html
dll .....................
Saturday, 18 May 2013
Sunday, 31 March 2013
Makalah ; Hakekat Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Ssoal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Secara fisiologis hakikat manusia
sebagai makhluk individu dan sosial itu bersifat bebas, tidak mempunyai
hubungan yang ketat antara sesama. Kata manusia berasal dari kata manu
(Sansekerta) atau mens(Latin) yang berarti berpikir, berakal budi, atau homo
(Latin) yang berarti manusia. Istilah individu berasal dari bahasa Latin, yaitu
individu, yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau suatu
kesatuan yang terkecil dan terbatas. Secara kodrati, manusia merupakan mahluk
monodualis. Artinya selain sebagai mahluk individu, manusia juga berperan
sebagai mahluk sosial. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu.
Manusia juga diberi kemampuan (akal,
pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab
atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha
mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya
(dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan
manusia dengan mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal
pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Manusia
adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara ciptaan-ciptaan
yang lain. Dalam pembahasan tentang hakikat manusia sebagai makhluk individu
dan sosial kita bisa melihatnya dalam kehidupan sehari-hari, contohnya pada
saat kita kesusahan pasti kita membutuhkan bantuan dari orang lain dan ketika
kita mempunyai persoalan yang bersifat pasti kita akan menjadi manusia yang
individu agar orang lain tidak dapat mengetahui persoalan pribadi yang kita
punya.
B. Rumusan
Masalah
Dalam bermasyarakat, banyak kita menjumpai perbedaan
sifat antara individu satu dengan individu lainnya. Adanya lembaga – lembaga
sosial masyaraat yang sengaja di bangun untuk menciptakan kehidupan sosial
masyarakat yang terhindar dari perilaku – perilaku individu yang
menyimpang , untuk tercapainya
kesejahteraan hidup orang banyak .
Maka dalam makalah ini , kami akan membahas beberapa
poin dari hakekat manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial . yaitu
sebagai berikut:
1.
Bagaimana fugsi dan hakekat manusia
sebagai makhluk individu .
2. Bagaimana
hakekat dan peranan manusia sebagai
makhluk sosial .
C.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan yang ingin dicapai dal penyusunan makalah ini, yakni sebagai berikut :
1. Melatih
kemampuan untuk mengetahui makhluk social dan makhluk social.
2. Memperluas
wawasan mengenai manusia sebagai makhluk individu dan social.
3. Mampu
mengetahui apa yang dimaksud manusia sebagai makhluk individu dan social.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakekat Manusia
sebagai makhluk individu
Individu
berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in
salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided
artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam
bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak
terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu
kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia
sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan
psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu
manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah
tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri
individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya,
atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap
manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang
persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki
keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip
dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia
merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang
individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia
juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam
pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk
pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi
alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang
individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan
anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik
yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang
memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan
genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Menurut
Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu
yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik
dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang
terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika
mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan
(fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari
seeorang.
Individu
dalam konsep sosiologi berarti manusia perorangan sebagai lawan dari
manusia berkelompok. Yang dimaksut manusia perorangan bukanlah perorangan dalam
jasmaniah tetapi dalam kerohanianya .
Kehadiran
individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh perilaku individu dalam
suatu masyarakat biasanya ditandai oleh perilaku individu yang berusaha
menempat kan dirinya dihadapan individu individu lainnya yang telah mempunyai
pola perilaku sesuai dengan norma norma dan kebudayaan setempat merupakan
bagiannya. Individu akan berusaha menurut koentjaraningrat unsur unsur
kepriadian meliputi pengetahuan, persaan, dan dorongan naluri.
Unsur
dorongan naluri tidak kalah pentingnya untuk di pahami. Dorogan naluri adalah
sesuatu yang selalu ada pada setiap manusia atau dengan kata lain merupakan
sumber bahwa darilahir dengn tampa memperoleh pengetahuan apapun sebelumnya.
Ada beberapa macam dorongan yang perlu diketahui yaitu :
1.
Dorongan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
2.
Dorongan sex
3.
Dorongan untuk mencari makan.
4.
Dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain.Dorongan
untuk meniru tingkah laku sesamanya.
5.
Dorongan untuk berbakti.
6.
Dorongan akan keindahan.
Kehadiran
individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai dengan perilaku individu yang
berusaha menempatkan dirinya dihadapan individu individu lainnya yang telah
mempunyai pola pola perilaku yang sesuai denga norma norma dan kebudayaan
ditempatnya.
Proses dari
indvidu untuk menjadi pribadi, tidak hanya didukung dan dihambat oleh dirinya,
tetapi juga didukung dan dihambat oleh kelompok sekitarnya.
·
Proses Destruktif dan Konstruktif
Dalam proses
untuk menjadi pribadi ini, individu dituntut untuk menyesuaikan dengan
lingkungan tempat ia berada. Lingkungan disini hendaknya diartikan sebagai
lingkungan fisik dan lingkungan psikis. Di dalam lingkungan fisik, individu
harus menyesuaikan dirinya dengan keadaan jasmaninya sedemikian rupa untuk
berhadapan dengan individu lain dengan keadaan jasmaninya yang sama atau
berbeda sama sekali.
Prasarana fisik yang sedemikian adanya harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang terdiri dari individu-individu yang menganut sistem yang lama.
Prasarana fisik yang sedemikian adanya harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang terdiri dari individu-individu yang menganut sistem yang lama.
Dalam
hubungan dengan lingkungan kita nanti akan melihat apakah individu tersebut
menyesuaikan dirinya secara alloplastis, yaitu individu di sini secara aktif
mempengaruhi dan bahkan sering mengubah lingkungannya. Atau sebaliknya individu
menyesuaikan diri secara padif (autoplastis), yaitu lingkungan yang akan
membentuk pribadi seseorang. Pada diri individu yang destruktif kita jumpai
kecenderungn untuk memenuhi kebutuhan psikis berlebihan.Biasanya mencari
kepuasan temporal yang sering kali hanya dinikmatinya sendiri, dan kalau
mungkin hanya oleh segelintir individu-individu lain yang menjadi kelompoknya,
dan dalam melakukan ini, penampilannya akan ditandai oleh tindakan yang semata-
mata rasional kearah masa depan.
·
Kompromistis dan Anti-Establishment
Sikap
kompromis seseorang individu biasanya banyak disebabkan oleh cara-cara yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhan organik maupun kebutuhan psikologis. Sikap anti-
establishment ini merupakan sikap individual yang berlebihan dalam hal individu
berintaraksi dengan lingkungannya. Hal ini sangat erat kaitannya dengan usaha
individu dalam pencarian identitas diri yang bersifat psikologis (in the search
for self identity). Sehingga dalam proses pencarian, akan terlihat penggambaran
mengenai waktu diri sendiri yang sangat dominan.
Perubahan
dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat. Perubahan dalam
masyarakat tersebut wajar, mengingat manusia memiliki kebutuhan yang tidak
terbatas. Kalian akan dapat melihat perubahan itu setelah membandingkan keadaan
pada beberapa waktu lalu dengan keadaan sekarang. Perubahan itu dapat terjadi
di berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan perlengkapan hidup, mata
pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta
religi/keyakinan.
1. Perkembangan
Individu
Pekembanga
manusia yang wajar dan normal harus melalui proses pertumuhan dan perkembangan
lahir dan batin. Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan keseluruhan
jiwa raga yang mempunyi ciri khas tersendiri. Perkembangan individu menjadi
seorang pribadi tidak hanya didukung dan dihambat oleh dirinya sendiri
melainkan juga didukung dan ihambat oleh kelompok disekitarnya.
Menurut
Mursid Sumaatmadja, kelengkapan dn keserasian anggota tubuh, ketajaman panca
indra, susunan jaringan syaraf dan proses kerja hayat lainya. Besar pengaruhnya
terhadap perkembangan potensi potensi seorang individu .
Pada masa
dewasanya manusia lebih banyak menghadapi masalah hidup yang tidak dapat
dihadapi dengan insting atau kebiasaan kebiasaan saja. Manusiapun mempunyai
insting tetapi manusia tidak semata mata dikuasai oleh insting. Manusia
mempuyai kemampuan kemampuan yang dapat berkemang kesegalah arah untuk
menyesuiakan diri dangan keadaan yang silih berganti. Manusia mempunyai bebagai
pembawaan, kesadaran, perasaan, cita cita, pikiran dan sebagainya yang
kesemaunya berpengaruh terhdap hidupnya.
·
Teori
Perkembangan
a)
Teori Navitisme (pembawaan)
Menurut
Schopen Heur (Jerman) bahwa perkembangan itu semata mata ditentukan oleh
sesuatu yang telah ada di dalam diri individu yang dibawa sejak lahir
b)
Teori Empirisme (pengalaman)
Menurut J.
Locke (Inggris) bahwa perkemangan anak semata mata ditentukan oleh pengaruh
pengaruh dari luar berdasarkan pendapat tersebut berarti :
Ø Pembawaan
kodrat (dasar, bakat, sifat sifat keturunan) dimiliki sejak lahir tidak diakui.
Ø Peranan dari
pembawaan, dasar, bakat tidak di akui
c)
Teori konvergensi (kerjasama peraduan)
Menurut
W.stern (Jerman) bahwa perkembangan anak itu ditentukan oleh proses kerjasama
atau perpaduan antara faktor faktor dalam dan fakor faktor luar.
d)
Teori Biogenetis (Teori ulangan)
Perkembangan
suatu makhuk adalah ulangan dari pada perkembangan seluruh jenisnya.
·
Konsep
Konsep perkembangan
a) Konsepsi
Asosiasi
Konsepsi
asosiasi ini berpendapat bahwa hakikatnya perkembangan manusia / individu
merupakan proses asosiasi dimana bagian bagian lebih penting dari pada
keseluruhan.
b) Kosepsi
Gestald
Konsepsi
gestald ini berlawanan dengan konsepsi asosiasi, global dahulu baru bagian
bagian. Konsepsi gestald ini mengatakan bahwa perkembangan itu adalah merupakan
proses diferensiasi yaitu proses untuk memisah misahkan dan membedakan.
c) Konsepsi
Neo-gestald
Konsepsi ini
menerangkan bahwa sturktur pribadi digambarkan terdiri dari lapisan dan makin
besar anak, lapisan ini akan semakin bertambah.
d) Konsepsi
Sosiologis
Konsep ini
menerangkan bahwa proses perkembangan seorang individu berasal dari proses
sosialisasi.
e) Konsepsi
Freudianisme
Konsep ini
menerangkan bahwa dorongan manusia pada mulanya berawal dari insting manusia
itu sendidri yang belum mengenal batas dan menuntut terpenuhinya keinginan
tersebut baik yang di benarkan oleh norma masyarakat atau tidak. Maka freud
berpendapat bahwa pada dasarnya anak anak itu asosial. Maka anak itu dalam
proses hidupnya individu. Mengalami perubahan dari anak anak, remaja, dan
dewasa dengan adanya proses tersebut masyarakat membuat suatu aturan yang bisa
mengatur hidup dalam bermasyarakat.
B.
Hakekat Manusia Sebagai Makhluk
Sosial
Menurut kodratnya, Manusia adalah
makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang
berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya
dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia
akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.
Manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup
sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan
manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan
bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau
bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu :
1.
Karena manusia tunduk pada aturan yang berlaku.
2.
Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari
orang lain.
3.
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan
orang lain.
4.
Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di
tengah-tengah manusia.
Ciri manusia dapat dikatakan sebagai
makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya
dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan
manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang
mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1.
Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana
manusia berinteraksi satu sama lain.
2.
Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang
berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang
tinggi untuk berhubungan dengan orang lain kondisi tersebut dimana orang yang
direndahkan membutuhkan kasih sayang orang lain atau dukungan moral untuk
membentuk kondisi seperti semula.
3.
Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan
interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah
interaksi ayang harmonis.
C.
Interaksi Sosial dan Sosialisasi
1.
Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter
dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling
mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.Interaksi adalah
proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala
pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan
sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
Interaksi sosial antar individu
terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu mereka
saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin
berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari
interaksi sosial.
Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh
faktor-faktor sebagai berikut
·
Imitasi
adalah suatu proses peniruan atau meniru.
·
Sugesti
adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan
atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu.
Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang
dari dirinya sendiri maupuhn dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa
adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi
sosial adalaha hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu
mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan
pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
·
Identifikasi
dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan orang lain,
baik secara lahiriah maupun batiniah.
·
Simpati
adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati
timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan
seperti juga pada proses identifikasi.
1)
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial.
Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat
berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan
(conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi
sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan
kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama
yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk
akhirnya sampai pada akomodasi.
Gilin and Gilin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi. Menurut
mereka ada dua macam pross sosial yang timbul sebagaiu akibat adanya interaksi
sosial, yaitu:
Ø Proses
Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi, asimilasi, dan
akulturasi.
Ø Proses
Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravention” dan pertentangan
pertikain.
Adapun interaksi yang pokok proses-proses adalah:
a) Bentuk Interaksi Asosiatif
v Kerja sama (cooperation).
Kerja sama timbul karena orientasi
orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya.
v Akomodasi (accomodation)
v Kontraversi (contaversion).
Kontraversi bentuk interaksi yang
berbeda antara persaingan dan pertentangan. Kontaversi ditandai oleh adanya
ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak suka yang
disembunyikannya dan kebencian terhadap kepribadian orang, akan tetapi
gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.
v Pertentangan (conflict).
Pertentangan adalah suatu bentuk
interaksi antar individu atau kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai
tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan.
Pertentangan memiliki bentuk khusus, antara lain: pertentangan pribadi,
pertentangan rasional, pertentangan kelas sosial, dan pertentangan politik.
2.
Sosialisasi.
Peter Berger mendefinisikan sosialisasi
sebagai suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang
berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978:116).
Salah satu teori peranan dikaitkan sosialisasi ialah teori George Herbert Mead. Dalkam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and Society (1972). Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain, yaitu melalui beberapa tahap-tahap play stage, game sytage, dan tahap generalized other.
Menurut Mead pada tahap pertama, play stage, seorang anak kecil mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya.
Salah satu teori peranan dikaitkan sosialisasi ialah teori George Herbert Mead. Dalkam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and Society (1972). Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain, yaitu melalui beberapa tahap-tahap play stage, game sytage, dan tahap generalized other.
Menurut Mead pada tahap pertama, play stage, seorang anak kecil mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya.
Pada tahap game stage seorang anak
tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus tetapi telah pula mengetahui
peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Pada tahap ketiga sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu mengambil
peran-peran yang dijalankan orang lain dalam masyarakat yaitu mampu mengambil
peran generalized others. Ia telah mampu berinteraksi denagn orang lain dalam
masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta peranan orang-orang
lain dengan siapa ia berinteraksi.
Menurut Cooley konsep diri
(self-concept) seseorang berkembang melalalui interaksinya dengan orang lain.
Diri yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain ini oleh Cooley diberi
nama looking-glass self.
Cooley berpendapat looking-glass
self terbentuk melalui tiga tahap. Tahap pertama seseorang mempunyai persepsi
mengenaoi pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahap berikut seseorang
mempunyai persepsi mengenai penilain oreang lain terhadap penampilannya. Pada
tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya
sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu.
Pihak-pihak yang melaksanakan
sosialisasi itu menurut Fuller and Jacobs (1973:168-208) mengidentifikasikan
agen sosialisasi utama: keluarga, kelompok bermain, media massa, dan sistem
pendidikan.
D. Keluarga
Kelarga
adalah unit/satuan masyarakat terecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok
kecil dalam masyarakat .Keluarga merupakan sebuah grup yang terbentuk dari
perhimpunan laki laki dan perempuan yang berlangsung lama untuk menciptakan dan
membesarkan anak anaknya. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan suatu
kesatuan sosial yang terdiri dari suami istri dan anak anak yang belum dewasa.
1.
Fungsi Keluarga
a.
Fungsi Hubungan Seksual
Mengenai
fungsi seksual dalam keluarga dapat di kemukakan bahwa, privilage seksual yang
diberikan kepada dua orang suami istri. Itu memperkokoh hubungan mereka didalam
keluarga keluarga inti terseut di dalam melaksanakan fungi seksual dalam
keluarga, tiap tiap masyarakat menyusun tata tertib berdasarkan atas nilai
nilai sosial budaya dan faktor kebtuhan biologis.
b.
Fungsi Ekonomi
Untuk
kegiatan hidupnya keluarga harus mengusahakan penghidupannya. Di dalam
masyarakat yang sederhana, pembagian kerja dalam kerjasama ekonomi dilakukan
antara anggota keluarga. Tugas anggota keluarga dan kerjasama ekonomi itu pada
umumnya saling melengkapi. dan pembagian tugas serta pekerjaan yang di lakukan
oleh anggota anggota keluarga seperti suami istri. Khususnya oleh para wanita
pada umumnya lebih banyak ditentukan oleh faktor kebudayaan dari pada kondisi
fisik maupun psikologi.
c.
Fungsi Reproduksi
Dorongan
dasar dari manusia untuk melangsungkan kehidupan jenisnya menimbulkan basic
needs untuk menimbulkan daya tarik seks, percintaan, pengorbanan menimbulkan
seksual yang kemudian dapat menghasilkan keturunan.
d.
Fungsi Edukasi
Dari
lingkungan keluarga tersebut anak belajar berbahasa, mengumpulkan pengertian
pengertian dan menggunakan nilai nilai kebudayaan yang berlaku. Dia akan
dibebankan dalam keluarga pada masa kanak kanak di sesuaikan dengan daya
tangkap dan sifat sifat emosionalnya.
E. Masyarakat
Menurut WJs.
Poerwodarmato masyarakat adalah pergaulan hidup manusia dalam suatu tempat
dengan ikatan ikatan dan aturan tertentu. Sedangkan menurut linton, masyarakat
itu timbul dari setiap kumpulan individu individu yang telah cukup lama hidup
dan bekerja sama. Dalam wakatu yang lama itu kelompok manusia yang belum
terorganisasi mengalami proses fundamental yaitu adaptasi dan organisasi
dari tingkah laku dari anggota anggota.
Dapat
disimpulkn bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lama bertempat
tinggal disuatau daerah tertentu dan mempunyai aturan yang mengatur tata hidup
mereka untuk menuju kepeda tujuan yang sama.
Unsur Unsur Terbentuknya Masyarakat
:
a) Harus ada
kelompok (perkumpulan) manusia dan harus bayak jumlahnya dan bukan mengumpulkan
binatang.
b) Telah
berjalan dalam waktu yang lama dan bertempat tinggal dalam daerah tertentu.
c) Adanya
aturan (undang undang) yang mengatur mereke bersama
Faktor Faktor Yang Mendorong Manusia
Hidup Bersama :
a) Adanya
dorongan seksual yaitu dorongan manusia untuk mengembangkan keturunan atau
jenisnya.
b) Adanya kenyataan
bahwa manusia itu adalah seibu tidak bisa atau sebegai makhluk lemah. Karena
itu mendesak atau mencari kekuatan bersama yang terdapat dalam perserikatan
dengan orang lain sehingga mereka berlindung bersama sama dan mengejar
kebutuhan hidup sehari hari.
c) Adanya
kesamaan keturunan, kesamaan teritorial, kesamaan nasib, kesamaan
keyakinan/cita cita serta kesamaan kebudayaan.
Jika
pembagian kerja bertambah kompleks suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat
semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antar kelompok masyarakat.
1) Kelompok
primer
Adalah
kelompok yang ditandai ciri ciri saling mengenal antar anggota anggotanya serta
kerja sama erat dan bersifat pribadi, sebagai salah satu hasil hubungan yang
erat dan bersifat pribadi adalah peleburan indiviu individu dalam suatu
kelompok sehingga tujujuan individu adalah tujuan kelompok.
2) Kelompok
Sekunder
Adalah
kelompok yang tidak saling mengenal dalam hubungan secara langsung.
F. Peranan Manusia Sebagai Mahluk Sosial Dan Mahluk Individu
Sebagai mahluk hidup yang berada di
muka bumi ini keberadaan manusia adalah sebagai mahluk individu dan mahluk
sosial, dalam arti manusia senantiasa tergantung dan atau berinteraksi dengan
sesamanya. Dengan demikian, maka dalam kehidupan lingkungan sosial manusia
senantiasa terkait dengan interaksi antara individu manusia, interaksi antar
kelompok, kehidupan sosial manusia dengan lingkungan hidup dan alam sekitarnya,
berbagai proses sosial dan interaksi sosial, dan berbagai hal yang timbul
akibat aktivitas manusia seperti perubahan sosial.
Secara sosial sebenarnya manusia
merupakan mahluk individu dan sosial yang mempunyai kesempatan yang sama dalam
berbagai hidup dan kehidupan dalam masyarakat. Artinya setiap individu manusia
memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu,
misalnya bersekolah, melakukan pekerjaan, bertanggung jawab dalam keluarga
serta berbagai aktivitas ekonomi, politik dan bahkan beragama.
Namun demikian, kenyataannya setiap
individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama. Akibatnya,
masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau
berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi
ekonomi (ada si miskin dan si kaya), sosial (warga biasa dengan pak RT, dll),
politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya (jago tari daerah dengan
tidak) bahkan individu atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain,
stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut.
Berbagai kelompok sosial tumbuh
seiring dengan kebutuhan manusia untuk saling berinteraksi. Dalam berbagai
kelompok sosial ini, manusia membutuhkan norma-norma pengaturannya. Terdapat
norrma-norma sosial sebagai patokan untukbertingkah laku bagi manusia di
kelompoknya. Norma-norma tersebut ialah:
·
Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber
dari Tuhan yang diperuntukkan bagi umat-Nya. Norma agama berisi perintah agar
dipatuhi dan larangan agar dijauhi umat beragama. Norma agama ada dalam ajaran-ajaran
agama.
·
Norma kesusilaan atau moral, yaitu norma yang
bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak kepada kebaikan dan menjauhi
keburukan. Norma moral bertujuan agar manusia berbuat baik secara moral. Orang
berkelakuan baik adalah orang yang bermoral, sedangkan orang yang berkelakuan
buruk adalah orang tidak bermoral atau amoral.
·
Norma kesopanan atau adat adalah norma yang bersumber
dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang
bersangkutan. Norma ini di maksudkan untuk menciptakan keharmonisan hubungan
antarsesama.
·
Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara
remi (negara) yang pemberlakuannya dapat dipaksakan. Norma hukum yang brsifat
tertulis.
Selain itu, norma dapat dibedakan pula menjadi empat macam berdasarkan kekuatan berlakunya dimasyarakat.
Selain itu, norma dapat dibedakan pula menjadi empat macam berdasarkan kekuatan berlakunya dimasyarakat.
Ada norma yang daya ikatnya sangat
kuat, sedang, dan ada pula norma yang daya ikatnya sangat lemah. Keempat jenis
tersebut adalah cara (usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), dan
adat istiadat (costum).
1)
Cara (usage)
Cara adalah bentuk kegiatan manusia
yang daya ikatnya sangat lemah. Norma ini lebih menonjol dalam hubungn
antarindividu atau perorangan. Pelanggaran terhadap norma ini tidak
mengakibatkan hukuman yang berat, tetapi sekedar celaan. Contohnya cara makan,
ada yang makan sambil berdiri dan ada yang makan sambil duduk. Cara makan
sambil duduk dianggap lebih panas dibandingkan cara makan sambil bediri.
2)
Kebiasaan (falkways)
Kebiasaan adalah kegiatan atau
perbuatan yang di ulang-ulang dalam bentuk yang sama oleh orang banyak kerana
disukai. Norma ini lebih kuat daya ikatnya dari pada norma cara. Contohnya,
kebiasaan salam bila bertemu.
3)
Tata kelakuan (mores)
Tata kelakuan adalah kebiasaan yang
di anggap sebagai norma pengatur. Sifat norma ini disatu sisi sebagai pemaksa
suatu perbuatan dan disisi lain sebagai suatu larangan. Dengan demikian, tata
kelakuan dapat menjadi acuan agar masyarakat menyusuaikan diri dengan kelakuan
yang ada serta meninggalkan perbuatan yang tidak sesui dengan tata kelakuan.
d. Adat istiadat (custom) Adat istiadat adalah kelakuan yang telah menyatu kuat dalam pola-pola perilaku sebuah masyarakat.
d. Adat istiadat (custom) Adat istiadat adalah kelakuan yang telah menyatu kuat dalam pola-pola perilaku sebuah masyarakat.
G.
Dilema Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Sosial
Setiap yang disebut manusia selalu
terdiri dari dua kepentingan, yaitu kepentingan individu yang termasuk
kepentingan keluarga, kelompok atau golongan dan kepentingan masyarakat yang
termasuk kepentingan rakyat . Dalam diri manusia, kedua kepentingan itu satu
sama lain tidak dapat dipisahkan. Apabila salah satu kepentingan tersebut
hilang dari diri manusia, akan terdapat satu manusia yang tidak bisa membedakan
suatu kepentingan, jika kepentingan individu yang hilang dia menjadi lupa pada
keluarganya, jika kepentingan masyarakat yang dihilangkan dari diri manusia
banyak timbul masalah kemasyarakatan contohnya korupsi. Inilah yang menyebabkan
kebingungan atau dilema manusia jika mereka tidak bisa membagi kepentingan
individu dan kepentingan masyarakat.
1.
Pandangan Individualisme
Individualisme berpangkal dari
konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas. Paham
ini memandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas
dari manusia yang lain. Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan
individulah yang harus diutamakan. Yang menjadi sentral individualisme adalah
kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya. Paham individualisme
menghasilkan ideologi liberalisme. Paham ini bisa disebut juga ideologi individualisme
liberal.
Paham individualisme liberal muncul
di Eropa Barat (bersama paham sosialisme) pada abad ke 18-19. Yang dipelopori
oleh Jeremy Betham, John Stuart Mill, Thomas Hobben, John Locke, Rousseau, dan
Montesquieu. Beberapa prinsip yang dikembangkan ideologi liberalisme adalah
sebagai berikut. Penjaminan hak milik perorangan. Menurut paham ini , pemilikan
sepenuhnya berada pada pribadi dan tidak berlaku hak milik berfungsi sosial,
1. Mementingkan
diri sendiri atau kepentingan individu yang bersangkutan.
2. Pemberian
kebebasan penuh pada individu
3. Persaingan
bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing.
Kebebasan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan diri bisa menimbulkan persaingan dan dinamika kebebasan antar
individu. Menurut paham liberalisme, kebebasan antar individu tersebut bisa
diatur melalui penerapan hukum. Jadi, negara yang menjamin keadilan dan
kepastian hukum mutlak diperlukan dalam rangka mengelola kebebasan agar tetap
menciptakan tertibnya penyelenggaraan hidup bersama.
2.
Pandangan Sosialisme
Paham sosialisme ditokohi oleh
Robert Owen dari Inggris (1771-1858), Lousi Blanc, dan Proudhon. Pandangan ini
menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan. Kedudukan individu
hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu
sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya dalam
suatu komunitas atau kelompok.
Sosialisme adalah paham yang
mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera
bebas dari penguasaan individu atas hak milik dan alat-alat produksi.
Sosialisme muncul dengan maksud kepentingan masyarakat secara keseluruhan
terutama yang tersisih oleh system liberalisme, mendapat keadilan, kebebasan,
dan kesejahteraan. Untuk meraih hal tersebut, sosialisme berpandangan bahwa
hak-hak individu harus diletakkan dalam kerangka kepentingan masyarakat yang
lebih luas.
Dalam sosialisme yang radikal/ekstem
(marxisme/komunisme) cara untuk meraih hal itu adalah dengan menghilangkan hak
pemilikan dan penguasaan alat-alat produksi oleh perorangan. Paham
marxisme/komunisme dipelopori oleh Karl Marx (1818-1883).
Paham individualisme liberal dan
sosialisme saling bertolak belakang dalam memandang hakikat manusia. Dalam
Declaration of Independent Amerika Serikat 1776, orientasinya lebih ditekankan
pada hakikat manusia sebagai makhluk individu yang bebas merdeka, manusia
adalah pribadi yang memiliki harkat dan martabat yang luhur. Sedangkan dalam
Manifesto Komunisme Karl Marx dan Engels, orientasinya sangat menekankan pada
hakikat manusia sebagai makhluk sosial semata. Menurut paham ini manusia
sebagai makhluk pribadi yang tidak dihargai. Pribadi dikorbankan untuk
kepentingan negara.
Dari kedua paham tersebut terdapat
kelemahannya masing-masing. Individualisme liberal dapat menimbulkan
ketidakadilan, berbagai bentuk tindakan tidak manusiawi, imperialisme, dan
kolonialisme, liberalisme mungkin membawa manfaat bagi kehidupan politik,
tetapi tidak dalam lapangan ekonomi dan sosial. Sosialisme dalam bentuk
yang ekstrem, tidak menghargai manusia sebagai pribadi sehingga bisa
merendahkan sisi kemanusiaan. Dalam negara komunis mungkin terjadi kemakmuran,
tetapi kepuasan rohani manusia belum tentu terjamin.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manusia
adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat dipisahkan antara jiwa
dan raganya oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keteraduan
antara perkembangan jasmani maupun rohani. Namun keluarga adalah sebagai suatu
tempat untuk memenuhu hasrat dan keinginannya baik secara biologis maupun
psikis. Sedangkan masyarakat adalah suatu wadah bagi individu dan individu
lainnya membentuk suatu sosialisasi atau hubungan yang lebih luas.
B.
Saran
Selain menarik
kesimpulan di atas, kami juga memberikan saran yaitu. Sebagai mahluk indvidu
yang berpendidikan dan sadar akan ketergantungan kita terhadap individu lain , Sebaiknya kita harus
mengetahui peran ataupun fungsi kita sebagai makhluk individu maupun social.
Agar tidak
terjadi kesalah pahaman ataupun pertikaian dalam proses sosialisasi , yang
dapat mengganggu ketentraman hidup individu – individu lainya .
Daftar kepustakaan
Ø Gazalba,
srdi. 1967. Kebudayaan sebagai ilmu.
Djakarta ; pustaka setia
Ø H. M. Arifin
noor. 1997. Ilmu sosial dasar. Bandung
; cv. Putaka setia
Ø Hartomo dan Anircun
aziz. Ilmusosial dasar (Jakarta; Bumi Sksara. 1997) hal 61
Subscribe to:
Posts (Atom)