Tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia
Pengaruh
Investasi terhadap
Pertumbuhan Ekonomi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu
wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Pengaruh TerhadapPertumbuan
Ekonomi. Karya ilmiah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Pada keempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga karya ilmiah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis nyadari bahwa karya
ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Palu , 20 Juni 2012
penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalahan
C. Tujuan Penelitian
BAB II.
KAJIANPUSTAKA
BAB III. METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
B.
Pengumpulan
data
BAB IV. PAPARAN DATA DAN
PEMBAHASAN
BAB V. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Abstrak
Menurut
beberapa tokoh ekonomi seperti unariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman
modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu
lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.
Sedangkan ” Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek
investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya,
baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa
yang akan datang.” Dan menurut Boediono Investasi
adalah pengeluaran oleh sektor produsen untuk pembelian barang dan jasa untuk
menambah stok yang digunakan atau untuk perluasan pabrik. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa investasi itu adalah sebuah keputusan untuk menunda konsumsi
sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah
/menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau kekayaan) dimasa mendatang.
Dan perlu
diprhatikan, dalam praktiknya kriteria investasi minimal ada empat yaitu:
1. Payback Period
Payback
Period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat di
kembalikan, atau waktu yang dikembalikan mencapai titik impas (biasanya hal ini
diperuntukan untuk investasi yang tidak memiliki nilai depresiasi yaitu yang
biasa terjadi pada aktiva tetap selain tanah).
2. Benefit/Cost Ratio
B/c ratio
ini mengukur mana yang lebih besar, apakah biaya yang dikeluarkan untuk
investasi atau keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut
3. Net Present Value
NPV ini bisa
juga diartikan nilai harapan jika seseorang menginvestasikan sumber daya yang
ia miliki.
4. Internal Rate of Return
IRR adalah nilai tingkat
pengembalian investasi.
BAB I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi disebuah negara adalah masalah perekonomian jangka
panjang. Selain itu pertumbuhan ekonomi disuatu negara, juga bisa dijadikan
alat ukur untuk melihat atau mengukur atau menganalisa tingkat perkembangan
perekonomian dinegara tersebut.
Pertumbuhan
ekonomi disuatu negara bisa disebabkan oleh banyak faktor. Bagi negara – negara
maju, mereka bisa mengandalkan hasil produksi barang dan jasa mereka, tapi
tidak menutup kemungkinan pula adanya pinjaman yang mereka lakukan serta adanya
investasi. Tapi bagi negara – negara yang sedang berkembang tentu saja akan
sulit atau bisa dikatakan tidak mudah jika harus mengandalkan faktor produksi
barang dan jasa, maka dari itu faktor – faktor lain sangat menentukan, seperti
halnya pinjaman dan investasi.
Menurut
Sadono Sukirno (2004) dalam analisis makro, tingkat pertumbuhan ekonomi yang
dicapai oleh suatu negara diukur dari perkembangan pendapatan nasional riil
yang dicapai suatu negara /daerah. Dan menurut metode pengeluaran dalam
penghitungan pendapatan nasional, salah satu jenis agregatnya adalah
pengeluaran investasi.
Berkaitan
dengan hal tersebut maka penulis memilih
judul
“ Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi ”. Dimana dalam penulisan
ini penulis membahas tentang pengertian investasi hingga contoh atau
implementasi suatu investasi yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di
suatu negara.
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
maka penulis dapar merumuskan masalah sebagai berikut
1 Apa pengertian dari investasi
2 Bentuk –
Bentuk Investasi
3 Bagaimana Cara Investasi Mempengaruhi Tingkat
Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara
.
4 Contoh atau
Implementasinya
C.Tujuan Penelitian
Agar kita dapat memahami bagaimana peran investasi
dalam perekonomian
.
BAB II.
KAJIANPUSTAKA
Menurut beberapa tokoh ekonomi
seperti unariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih
aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Sedangkan ” Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu
rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun
proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Dan menurut Boediono Investasi adalah pengeluaran
oleh sektor produsen untuk pembelian barang dan jasa untuk menambah stok yang
digunakan atau untuk perluasan pabrik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
investasi itu adalah sebuah keputusan untuk menunda konsumsi sumber daya atau
bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah /menciptakan nilai
hidup (penghasilan dan atau kekayaan) dimasa mendatang.
Dan perlu diperhatikan
bahwa menurut “sadono sukirno (2000)
kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus – menerus
meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan
nasional dan meningkatkan taraf kehidupan rakyat”. Peranan ini bersumber dari
tiga fungsi penting dari kegiatan investasi yaitu Investasi merupakan salah
satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan
meningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional dan kesempatan kerja,
Pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas
produksi dan Investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
a)
Pendekatan dan
Jenis Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang data yang berbentuk
angka-angka yang dapat dihitung, dimana dalam perhitungan ini menghitung
seluruh nasabah yang melakukan tabungan di lembaga mikro financa dan suku bunga
yang ditawarkan kepada para nasabah. Kemudian data kualitatif adalah mencari
tahu kenaikan harga barang.Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan
metode penulisan kepustakaan yang dilakukan melalui pengumpulan data yang
diperoleh dari peraturan perundang-undangan serta dengan cara menelaah
buku-buku, artikel, dan internet yang berhubungan dengan perencananaan
pembangunan terkait penataan hukum nasional.
B.Pengumpulan
data
Sedangkan alat pengumpulan data pada
penulisan makalah ini adalah studi dokumen, sebagaimana alat pengumpul data
pada penelitian kepustakaan pada umumnya. Alat pengumpulan data ini berupa
pengumpulan data melalui studi kepustakaan yang terdiri dari sumber data
sekunder sebagai berikut:
v Sumber primer (primary sources)
Dokumen yang berisi pengetahuan
ilmiah atau fakta yang diketahui ataupun tentang ide. Yakni: Buku, makalah,
artikel dan peraturan perundang-undangan.
v Sumber sekunder (secondary sources)
Dokumen yang berisi informasi tentang
bahan pustaka (sumber) primer. Yakni: bahan-bahan referensi (acuan/rujukan).
BAB IV. PAPARAN
DATA DAN PEMBAHASAN
1.
Pengertian Investasi
Menurut beberapa tokoh ekonomi
seperti unariyah (2003:4):
“Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di
masa-masa yang akan datang. Sedangkan ” Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek
investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya,
baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa
yang akan datang.” Dan menurut Boediono Investasi adalah pengeluaran oleh
sektor produsen untuk pembelian barang dan jasa untuk menambah stok yang
digunakan atau untuk perluasan pabrik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
investasi itu adalah sebuah keputusan untuk menunda konsumsi sumber daya atau
bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah /menciptakan nilai
hidup (penghasilan dan atau kekayaan) dimasa mendatang.
Dan
perlu diperhatikan bahwa menurut “sadono sukirno (2000) kegiatan
investasi memungkinkan suatu masyarakat terus – menerus meningkatkan
kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan
meningkatkan taraf kehidupan rakyat”. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi
penting dari kegiatan investasi yaitu Investasi merupakan salah satu komponen
dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan
permintaan agregat, pendapatan nasional dan kesempatan kerja, Pertambahan
barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi dan
Investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi
2.
Bentuk – Bentuk Investasi
Sebenarnya untuk investasi dapat
berbentuk macam – macam. Seperti yang tadi sudah disinggung bahwa pengertian
investasi itu sendiri adalah sebuah keputusan intuk menunda konsumsi demi
meningkatkan kemampuan sumber daya. Maka ada tiga jenis pengeluaran investasi
yaitu Investasi tetap bisnis yaitu mencakup peralatan dan struktur yang dibeli
perusahaan untuk proses produksi, Investasi Residentsial yaitu investasi yang
mencakup rumah baru yang dibeli untuk tempat tinggal atau disewakan dan yang
terakhir adalah Investasi Persediaan yaitu mencakup barang – barang perusahaan
yang disimpan digudang. investasi dapat dilakukan dengan cara yang
bermacam – macam . Contohnya adalah seperti berbentuk tabungan, emas, saham,
obligasi dll
Harga emas yang terus menaik dan
hampir tidak pernah menurun, membuat emas bisa dijadikan alat untuk investasi.
Dimana menurut data yang didapat melalui situs harga-emas.com, harga emas
batangan satu gramnya mencapai Rp 570.000.
Selain emas ada juga investasi
menggunakan nilai mata uang melalui salah satu produk simpanan yang ada dibank
yaitu tabungan. Untuk investasi menggunakan nilai mata uang ada beberapa
teori dan perhitungan seperti:
1. Nilai
Sekarang
Pv = X/(1+r)2
2.
Nilai Masa mendatang
F = A(1+r)t
Selanjutnya tabungan bentuk
investasi yang ditawarkan dibank dalam bentuk simpananada giro, deposito
berjangka dan sertifikat deposito. Kemudian investasi juga dapat dilakukan
dengan cara asuransi.
Selanjutnya bentuk investasi lainnya
adalah bisa dalam bentuk efek yaitu saham, saham preferen dan obligasi. Saham
itu sendiri adalah atuan nilai atau pembukuan
dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Saham
Preferen adalah saham yang disertai dengan preferensi tertentu diatas saham
biasa dalam pembagian deviden dan pembagian kekayaan dalam pembubaran
perusahaan. Serta obligasi adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh
pihak organisasi yang berbadan hukum dan biasanya yang sudah “Go Public”
sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan
mempunyai kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar
presentase tertentu yang tetap.
Selain itu investasi juga bisa dalam
bentuk aktiva tetap seperti tanah, mesin, dsb. Dan juga masih banyak bentuk –
bentuk investasi lainnya.
Dan perlu diprhatikan, dalam
praktiknya kriteria investasi minimal ada empat yaitu:
1.
Payback Period
Payback Period adalah waktu yang
dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat di kembalikan, atau waktu
yang dikembalikan mencapai titik impas (biasanya hal ini diperuntukan untuk
investasi yang tidak memiliki nilai depresiasi yaitu yang biasa terjadi pada
aktiva tetap selain tanah).
2.
Benefit/Cost Ratio
B/c ratio ini mengukur mana yang
lebih besar, apakah biaya yang dikeluarkan untuk investasi atau keuntungan yang
dihasilkan dari investasi tersebut
3.
Net Present Value
NPV ini bisa juga diartikan nilai
harapan jika seseorang menginvestasikan sumber daya yang ia miliki.
4.
Internal Rate of Return
IRR adalah nilai tingkat pengembalian investasi.
3.Bagaimana
Cara Investasi Mempengaruhi Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara
Menurut Sadono Sukirno (2000) kegiatan investasi memungkinkan
suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan
kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran
masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi
penting dari kegiatan investasi, yakni
·
investasi merupakan salah satu komponen dari
pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi
akan meningkatkan permintaan agregat , pendapatan nasional serta kesempatan
kerja
·
pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan
menambah kapasitas produksi
·
investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.
Dalam model
pertumbuhan endogen dikatakan bahwa hasil investasi akan semakin tinggi bila
produksi agregat di suatu negara semakin besar. Dengan diasumsikan bahwa
investasi swasta dan publik di bidang sumberdaya atau modal manusia dapat
menciptakan ekonomi eksternal (eksternalitas positif) dan memacu produktivitas
yang mampu mengimbangi kecenderungan ilmiah penurunan skala hasil. Meskipun
teknologi tetap diakui memainkan peranan yang sangat penting, namun model
pertumbuhan endogen menyatakan bahwa teknologi tersebut tidak perlu ditonjolkan
untuk menjelaskan proses terciptanya pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Lebih lanjut Cara investasi mempengaruhi tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu negara, simplenya jika kita analogikan dari ala
pedesaan. Dimana seorang petani yang menginvestasikan hartanya untuk
membeli peralatan untuk menjalankan aktivitasnya sebagai petani dan bisa
menghasilkan pendapatan. Begitu juga tentang cara investasi mempengaruhi
tingkat pertumbuhan nasional. Yaitu dimana ketika suatu negara bisa mengadakan
suatu proyek investasi yang bisa menghasilkan pendapatan maka pertumbuhan
ekonomi akan meningkat lalu perlu diketahui bahwa bila adanya kenaikan tingkat
suku bunga bisa mengakibatkan turunya investasi dan menurunya GDP riil yang
ada.
Untuk lebih jelasnya mengetahui
hubungan antara tingkat suku bunga dan investasi serta pengaruh atau dampaknya
bagi peningkatan pendapatan nasional maka perhatikan contoh berikut
Table 3.1
Proyek Investasi
Proyek
|
Nilai
|
MEC/Tahun
|
i/Bulan
|
Investasi
|
A
|
1000
|
50%
|
5%
|
0
|
B
|
800
|
40%
|
4%
|
1000
|
C
|
600
|
30%
|
3%
|
1800
|
D
|
400
|
20%
|
2%
|
2400
|
E
|
200
|
10%
|
1%
|
2800
|
Dan jika tingkat suku bunga sama
dengan 0% maka investasi akan bernilai 3000.
Dari pengambaran table 3.1
dapat dijelaskan bahwa ketika tingkat suku bunganya 50% maka tingkat suku bunga
sama dengan nol (0). Hal ini dapat dilihat dari perhitungan berikut yaitu:
1. pertama
tingkat suku bunganya dikalikan dengan 12 (karena dalam periode 1 tahun)
Contohnya :
5 * 12 = 60
2. Jika
diperhatikan untuk baris proyek a saja (untuk lebih fokusnya dahulu). Dimana
tingkat suku bunga selama satu tahun yaitu 60% dibandingkan MEC atau tingkat
pengembalian investasi hanya 50% (yang artinya lebih kecil). Hal ini bisa
dibuktikan dengan cara berikut yaitu:
a. Jika perusahaan melakukan investasi maka 1000 * 50 % =
500, dibandingkan dengan
b. Jika perusahaan melakukan saving dengan tingkat bunga
sebesar 60% maka 1000 * 60% = 600
Hal ini berarti bahwa hanya dengan
berdiam diri saja atau bahasa kasarnya ongkang – ongkang perusahaan bisa
mendapatkan hasil yang lebih besar, jika perusahaan tersebut melakukan saving
ketimbang investasi. Jadi dari sebuah penjelasan berikut dapat menjelaskan
teori bahwa tingkat suku bunga dapat mempengaruhi tingkat investasi dimana
rumusnya adalah I=I1 – e1.
4.
Contoh atau Implementasinya
Jika saya mengambil contoh dari
sebuah blog milik Junaidi, berikut adalah contohnya
Sebagai
penyangga pertumbuhan ekonomi, perkembangan investasi di Indonesia menunjukkan
keadaan yang menggembirakan. Pada tahun 2007, total investasi di Indonesia
mencapai Rp 983,9 trilyun (atas dasar harga berlaku). Angka ini hampir tujuh
belas kali lipat dibandingkan investasi pada tahun 1990 yang sebesar Rp 58,9
trilyun.
Investasi
tersebut dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat/swasta. Meskipun
demikian, peranan investasi pemerintah relatif kecil. Dari total investasi pada
tahun 2007, hanya 12,75 persen (Rp 125,4 trilyun) yang merupakan investasi
pemerintah, sedangkan sebagian besar lainnya (87,25 persen atau Rp 858,5
trilyun) merupakan investasi masyarakat. Selain itu, jika dilihat selama
periode 1990 – 2007, perkembangan investasi pemerintah juga relatif lebih
lambat dibandingkan investasi masyarakat. Total investasi masyarakat pada tahun
2007 hampir dua puluh dua kali lipat dibandingkan investasi masyarakat pada
tahun 1990, sedangkan investasi pemerintah tahun 2007 hanya sekitar enam kali
lipat dibandingkan keadaan tahun 1990.
Namun
demikian, jika dilihat lebih jauh, rata-rata investasi yang lebih tinggi ini
ternyata juga diikuti oleh koefisien variasi volatilitas (volatilitas yang
sudah disesuaikan terhadap nilai rata-rata pertumbuhan) yang lebih tinggi. Ini
menunjukkan bahwa perkembangan investasi di Indonesia pada periode setelah
krisis lebih berfluktuasi dibandingkan periode sebelum krisis. Fakta lebih
tingginya fluktuasi investasi ini terutama terlihat pada investasi masyarakat.
Investasi pemerintah memang menunjukkan kondisi penurunan volatilitas pada
periode setelah krisis. Namun, karena proporsi investasi pemerintah terhadap
investasi total relatif kecil, kondisi ini hampir tidak mempengaruh volatilitas
investasi secara keseluruhan.
Selanjutnya,
jika dibandingkan investasi terhadap PDB Indonesia, dapat dikemukakan bahwa
selama periode 1990-2007, rata-rata persentase investasi terhadap PDB adalah
25,7 persen, dengan persentase investasi pemerintah terhadap PDB sebesar 5,6
persen dan investasi masyarakat terhadap PDB sebesar 20,1 persen. Membandingkan
kondisi sebelum dan sesudah krisis menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan
rata-rata persentase investasi terhadap PDB baik pada investasi pemerintah
maupun masyarakat. Secara total, persentase investasi terhadap PDB menurun dari
29,6 persen pada periode sebelum krisis menjadi 22,6 persen pada periode
setelah krisis. Investasi pemerintah turun dari 7,9 persen menjadi 3,8 persen,
sedangkan investasi masyarakat turun dari 21,8 persen menjadi 18,8 persen.
Selain
penurunan persentase investasi terhadap PDB, fluktuasi setelah krisis juga
menunjukkan peningkatan, yang terlihat dari peningkatan nilai koefisien variasi
volatilitas. Bahkan dalam kasus investasi pemerintah, meskipun secara nilai
menunjukkan penurunan volatilitas, tetapi sebagai persentase dari PDB, terjadi
peningkatan dalam nilai volatilitasnya.
BAB V. PENUTUP
A.Kesimpulan
Jadi
kesimpulanya adalah pertumbuhan ekonomi merupakan suatu alat ukur bagi suatu
bangsa untuk mengukur atau menganalisa tingkat perkembangan perekonomian
disuatu negara. Dan pertumbuhan ekonomi itu dilihat dari besarnya pendapatan
nasional dari suatu negara atau bisa disebut GDP Riil atau GNP Riil. Dan dalam
salah satu jenis agregatnya adalah pengeluaran investasi
Investasi
yang berarti sebuah
keputusan untuk menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi
meningkatkan kemampuan menambah /menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau
kekayaan) dimasa mendatang. Dan
investasi dibagi dalam tiga jenis yaitu Investasi tetap Bisnis, Investasi
Residentsial dan Investasi Persediaan serta investasi dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara diantaranya melalui membeli saham dan obligasi.
Kemudian simplenya
jika kita analogikan dari ala pedesaan. Dimana seorang petani yang
menginvestasikan hartanya untuk membeli peralatan untuk menjalankan aktivitasnya sebagai petani dan bisa
menghasilkan pendapatan. Begitu juga tentang cara investasi mempengaruhi
tingkat pertumbuhan nasional. Yaitu dimana ketika suatu negara bisa mengadakan
suatu proyek investasi yang bisa menghasilkan pendapatan maka pertumbuhan
ekonomi akan meningkat lalu perlu diketahui bahwa bila adanya kenaikan tingkat
suku bunga bisa mengakibatkan turunya investasi dan menurunya GDP riil yang
ada.
Dan terakhir adalah contohnya yaitu
dimana resesi Amerika Serikat yang parah pada tahun 1982. GDP Riil turun $105
Miliar dari puncaknya dalam kuartal ketiga tahun 1981 menuju pada titik
terendahnya pada kuartal keempat tahun 1982. Pengeluaran investasi selama periode
yang sama turun $ 152 Miliar, yang berarti lebih besar dari seluruh penurunan
pengeluaran.
DAFTAR PUSTAKA
v Deden. Pengertian Investasi.http://deden08m.files.wordpress.com/2011/09/materi-pengertian-investasi.pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2012
v Fadinno, Muhammad. Investasi
Emas.http://investasi-emas.asia/. Diakses pada tanggal 22 Maret
2012.
v Junaidi. Investasi di Indonesia: Perkembangan dan Volatilitas. http://junaidichaniago.blogspot.com/2009/04/investasi-di-indonesia-perkembangan-dan.html. Diakses pada tanggal 5 April 2012.
v Jurnal. Investasi; Pengertian Dasar, Jenis
dan manfaat . http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/investasi-pengertian-dasar-jenis-dan.html. Diakses pada tanggal 20 Maret
2012.
v Mankiw, N. Gregory. 2007. Teori
Ekonomi Makro, edisi ke 6. Jakarta: Gramedia.
v Raditya,Dian. Produk – Produk
Bank. http://dianraditya.wordpress.com/2010/02/25/produk-produk-bank/. Diakses pada tanggal 20 Maret 2012.
v Rahardja, Pratama dan Mandala
Manurung.2008.Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar, Edisi Keempat. Jakarta:
Lembaga penerbit fakultas ekonomi Universitas Ekonomi.
v Repository USU. Pengaruh
Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Medan. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/10071?mode=full&submit_simple=Perlihatkan+catatan+item+secara+lengkap. Diakses pada tanggal 15 Maret
2012.
v Republika. Bagaimana cara
Menghitung Keuntungan Investasi Emas LM ?. http://www.republika.co.id/berita/konsultasi/askgoz/11/11/01/ltyqr3-bagaimana-cara-menghitung-keuntungan-investasi-emas-lm. Diakses pada tanggal 22 Maret
2012.
v Rustiono, Dedy. Tesis Analisis
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Pemerintah terhadap
Pertumbuhan Ekonomi. Di Provinsi Jawa Tengah. http://eprints.undip.ac.id/16937/1/Deddy_Rustiono.pdf. Diakses pada tanggal 15 Maret 2012
No comments:
Post a Comment