A.
Tokoh – Tokoh
Pemikir Kaum Skolastik
Pada era
skolastik peran serta pengaruh gereja sangat kuat dala pemikiran ekonomi
tokoh-tokohnya. Gereja mengembangkan
ilmu pengetahuan dengan bahasa yang sama yaitu Latin untuk seluruh siswa yang
belajar di gereja walaupun berasal dari negara-negara yang berbeda-beda. Begitu mengakarnya pengaruh gereja, bahkan
Schumpeter menyebutkan “Their Country was
Christendom, their state the Church” .
Setelah
meninggalnya Raja Romawi pada akhir Abad ke 5, periode panjang sekuler menjadi
menurun dan muncul ajaran Islam (700 M -1200 M), ajaran Islam memimpin dalam
kekuatan, organisasi, pemerintahan, perbaikan social dan kualitas hidup, dalam
literatur, ilmu pengetahuan. pengobatan dan filsafat dengan menyajikan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan pada era Yunani Kuno.
Sementara itu didunia Barat mengalami masa yang
disebut ‘Dark Ages‘, Pengaruh Islam
merambah dunia termasuk para pemikir Islam, kontribusi penting dari pengaruh
Islam adalah membawa kembali pemikiran-pemikiran Aristoteles pada dunia
Barat. Setelah 1085, kota Toledo di
Spanyol diambil alih dari bangsa Moors, dimulai era kebangkitan era skolastik
oleh pendeta dan filosof gereja abad pertengahan selama sekitar 400 tahun
berikutnya.
Masalah
etika dan keadilan merupakan ciri utama pemikiran ekonomi aliran skolastik. Hal
ini disebabkan oleh dominannya pengaruh ajaran gereja selama abad 17 sampai
abad 19. Pandangan gereja tentang perdagangan adalah kepentingan ekonomi
merupakan subordinate dari pengorbanan dan perilaku ekonomi merupakan salah
satu aspek pribadi yang terikat dengan aturan-aturan moralitas. Pemikiran
aliran Skolastik yang populer adalah tentang
“harga yang adil dan pantas” atau
“just price”, yaitu harga
yang sama besarnya dengan biaya-biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk
menciptakan suatu komoditi.
Hirarki
sosial pada masa ini bertipe hampir datar (platonic)
yaitu golongan the peasantry (pekerja)
, the military (prajurit) dan the clergy (pendeta), golongan terakhir
ini menekankan pentingnya pengetahuan dan inilah yang menjadi rujukan dalam
ajaran skholastik.
Pemikiran kaum
skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi dengan masalah etika, serta
besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini disebabkan karena tokoh-tokoh
aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat oleh ajaran gereja. Pada zaman
pertengahan, ajaran-ajaran gereja memang jauh lebih dominan disbanding ekonomi.
Begitu juga kontribusi khusus penulis-penulis abad pertengahan terhadap teknik
teori ekonomi lemah. Asumsi yang dipakai adalah kepentingan ekonomi adalah
sub-ordinat dari pengorbanan, serta perilaku ekonomi adalah salah satu aspek
perilaku abadi yang terikat dengan aturan-aturan moralitas. Metode pemikiran dari
skolastik adalah dengan mempertanyakan sesuatu, kemudian melakukan
interptretasi, melakukan proses deduktif dan logika dari pengalaman manusia
dengan didasari kejujuran dan kewenangan.
Orang di jaman
itu menganggap kekayaan materi perlu sebab tanpa materi tidak bias menghidupi
diri sendiri, apalagi menolong orang lain. Bagaimanapun juga, motif ekonomi
sangat dikecam, digambarkan dengan kalimat “the merchant can scarely or never
be pleased to God”. Tokoh-tokoh yang dari aliran ini antara lain Peter Abaelardus, St.
Albertus Magnus, St. Thomas Aquinas, William Ockham, dan Nicolas Cusasus.
1.
Peran filsafat skolastik dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan sains
Pada saat itu, pendidikan
diserahkan pada tokoh-tokoh gereja yang dikenal dengan "The
Scholastics", sehingga periode ini disebut dengan masa skolastik.
Para filosof aliran skolastik menerima doktrin gereja sebagai dasar
pandangan filosofisnya. Mereka berupaya memberikan pembenaran apa yang
telahditerima dari gereja secara rasional.
Diantara
filosof skolastik yang terkenal adalah Augustinus (354-430). Menurutnya,
dibalik keteraturan dan ketertiban alam semesta ini pasti ada yang
mengendalikan, yaitu Tuhan.Kebenaran mutlak ada pada ajaran agama. Kebenaran
berpangkal pada aksioma bahwa segalasesuatu diciptakan oleh Allah dari yang tidak
ada (creatio ex nihilo).
Kehidupan yang
terbaik adalah kehidupan bertapa, dan yang terpenting adalah cinta pada
Tuhan.Menghadapi abad XII, Eropa membuka kembali kebebasan berpikir yang
dipelopori olehPeter Abelardus (1079-1142). Ia menginginkan kebebasan berpikir
dengan membalik diktumAugustinus-Anselmuscredo ut intelligam
dan merumuskan pandangannya sendiri menjadi intelligo ut credom
(saya paham supaya saya percaya). Peter Abelardus memberikan status yanglebih
tinggi kepada penalaran dari pada iman.
Puncak kejayaan masa skolastik dicapai melalui pemikiran Thomas
Aquinas (1225-1274). Ia mendapat gelar "The Angelic Doctor",
karena banyak pikirannya, terutama dalam"Summa Theologia" menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari gereja. Menurutnya, pengetahuan berbeda dengan
kepercayaan. Pengetahuan didapat melalui indera dan diolah akal. Namun,
akal tidak mampu mencapai realitas tertinggi yang ada pada daerah adikodrati.
Ini merupakan masalah keagamaan yang harus diselesaikan dengan kepercayaan.
Dalil-dalil akal harus dikembangkan dalam upaya memperkuat dalil -dalil agama dan mengabdi kepadaTuhan.
a. Peter Abaelardus (1079-1180)
Ia termasuk orang
konseptualisme dan sarjana terkenal dalam sastra romantik, sekaligus sebagai
rasionalistik, artinya peranan akal dapat menundukkan kekuatan iman. Iman harus
mau didahului oleh akal. Yang harus dipercaya adalah apa yang telah disetujui
atau dapat diterima oleh akal. Abaelardus berpendapat bahwa berpikir itu berada
di luar iman(di luar kepercayaan). Karena itu berpikir merupakan sesuatu yang
berdiri sendiri.
b. Albertus Magnus (1206-1280)
Albertus Magnus adalah seorang
filsuf Jerman yang berpendapat bahwa harga suatu barang seharusnya sama dengan
biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut. Pendapat
itu dikenal dengan istilah “harga yang adil dan pantas”. Dengan
berpatokan pada harga yang adil dan pantas, unsure etika harus disertakan dalam
aktivitas tukar menukar barang. Kalau seeorang menetapkan harga jauh melebihi
biaya-biaya dan pengorbanan tenaga yang dibutuhkan untuk enciptakan barang
tersebut, berarti dia telah melanggar etika dan tidak pantas dihormati.
c.
Thomas Aquinas (1225-1274)
Thomas Aquinas
(1225, Aquino, Italia – Fossanova, Italia, 7 Maret 1274), kadangkala juga
disebut Thomas dari Aquino (bahasa Italia: Tommaso d’Aquino) adalah seorang
filsuf dan ahli teologi ternama dari Italia. Ia terutama menjadi terkenal
karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen.
Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa Theologiae (1273). Ia
disebut sebagai "Ahli teologi utama orang Kristen." Bahkan ia
dianggap sebagai orang suci oleh Gereja Katholik dan memiliki gelar
santo. Selain itu juga merupakan merupakan pengikut
Albertus Magnus yang juga seorang teolog dan filsuf dari Italia.selain sebagai
pengikut Albertus Magnus, pandangan Tomhas Aquinas banyak dipengaruhi oleh
pandangan Aristoteles serta ajaran Injil.
Dalam
bukunya yang berjudul Summa Theologica, Thomas Aquinas berpendapat bahwa
memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil karena sama saja
dengan menjual sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Pandangan tersebut sama
dengan apa yang dilontarkan oleh Aristoteles yang mengutuk penarikan bunga, sebab
bunga adalah keuntungan dari sesuatu yang dilakukan tanpa usaha an biaya.
Pandangan
Thomas Aquinas ini sudah tidak berlaku lagi sekarang. Dengan meminjamkan uang
kepada orang lain, si pemilik uang tidak akan mendapat manfaat saat ini dari
uang yang dimilikinya. Jika seseorang meminjamkan uangnya kepada orang lain dan
kemudian orang itu memanfaatkan uang tersebut untuk kegiatan usaha yang
menguntungkan, maka sudah wajar jika si pemberi pinjaman diberi kompensasi atas
kesempatan untuk mendapat untung (oppotunity cost) yang telah diberikan kepada
sipeminjam, disamping kemungkinan bahwa si peminjam tidak dapat mengembalikan
pinjamannya. Melihat adanya kebenaran dalam pendapat Thomas Aquinas tersebut,
maka pendapat itu selanjutnya dikembangkan dan disempurnakan sehingga
menjadi suatu pembenaran dalam penetapan beban bunga atas transaksi
pinjam meminjam uang.Kehidupan Thomas Aquinas Aquinas
merupakan teolog skolastik yang terbesar. Ia adalah murid Albertus Magnus.
Albertus mengajarkan kepadanya filsafat Aristoteles sehingga ia sangat mahir
dalam filsafat itu. Pandangan-pandangan filsafat Aristoteles diselaraskannya
dengan pandangan-pandangan Alkitab. Ialah yang sangat berhasil menyelaraskan
keduanya sehingga filsafat Aristoteles tidak menjadi unsur yang berbahaya bagi
iman Kristen. Pada tahun 1879, ajaran-ajarannya dijadikan sebagai ajaran yang
sah dalam Gereja Katolik Roma oleh Paus Leo XIII.
d. William Ockham (1285-1349 M)
Ia merupakan
ahli pikir inggris yang beraliran skolastik. Menurut pendapatnya, pikiran manusia
hanya dapat mengetahui barang-barang atau kejadian-kejadian individual.
Konsep-konsep atau kesimpulan-kesimpulan umum tentang alam hanya merupakan abstraksi buatan tanpa kenyataan.
Pemikiran yang demikian ini, dapat dilalui hanya lewat instuisi, bukan lewat
logika. Disamping itu, ia membantah anggapan skolastik bahwa logika dapat
membuktikan doktrin teologis.
e. Nicolas Cusasus
Ia merupakan
tokoh pemikir yang berada paling akhir masa skolastik. Menurut pendapatnya,
terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu lewat indra, akal, instuisi. Dengan
indra kita akan mendapatkan pengetahuan tentang benda-benda berjasad, yang
sifatnya tidak sempurna. Dengan akal kita akan mendapatkan bentuk-bentuk
pengertian yang abstrak berdasar pada sajian atau tangkapan indra. Dengan
instuisi kita dapat mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi. Hanya dengan
instuisi inilah kita akan dapat mempersatukan apa yang oleh akal tidak dapat
dipersatukan.
Tokoh lain
dalam aliran ini adalah Johanes Scotus Eriugena (810-877), Anselmus dari Canterbury
(1033-1109), , Ibn Sina (980-1037) orang Arab dengan nama latin Avicenna, Ibn
Rushd (1126-1198) juga orang Arab dengan nama latin Averroes,Moses Maimodes
(1135-1204) orang Yahudi, Bonaventura (1221-1274).
B.
Thomas Aquinas
Thomas Aquinas (1225-1274) adalah seorang filsuf dan teolog dari Italia yang sangat berpengaruh pada abad
pertengahan. Karya Thomas
Aquinas yang terkenal adalah Summa
Theologiae (1273). Buku ini merupakan sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen . Pada tahun 1879, ajaran-ajarannya dijadikan sebagai ajaran yang sah
dalam Gereja Katolik Roma oleh Paus
Leo XIII. Thomas
Aquinas juga disebut Thomas dari Aquino (bahasa
Italia: Tommaso
d’Aquino). Aquinas dilahirkan di Roccasecca dekat Napoli, Italia dalam keluarga bangsawan Aquino. Ayahnya ialah Pangeran
Landulf dari Aquino dan ibunya
bernama Countess
Teodora Carracciolo. Kedua orang
tuanya adalah orang Kristen Katolik yang saleh. Thomas, pada umur lima tahun diserahkan ke biara
Benedictus di Monte Cassino agar dibina untuk menjadi seorang biarawan. Setelah sepuluh tahun Thomas berada di Monte Cassino,
ia dipindahkan ke Naples.
Di sana ia belajar mengenai kesenian dan filsafat (1239-1244).Selama di sana, ia mulai tertarik pada
pekerjaan kerasulan gereja, dan berusaha untuk pindah ke Ordo
Dominikan, suatu ordo
yang sangat berperan pada abad itu. Keinginannya tidak direstui oleh orang
tuanya sehingga ia harus tinggal di Roccasecca setahun lebih lamanya.Namun,
karena tekadnya pada tahun 1245, Thomas resmi menjadi anggota Ordo Dominikan.
Sebagai anggota Ordo Dominikan, Thomas dikirim belajar pada Universitas Paris, sebuah universitas yang sangat terkemuka pada masa itu.
Ia belajar di sana selama tiga tahun (1245 -- 1248). Di sinilah ia berkenalan dengan Albertus Magnus yang memperkenalkan filsafat Aristoteles kepadanya.Ia menemani Albertus Magnus memberikan kuliah
di Studium Generale di Cologne, Perancis, pada tahun 1248 - 1252.
Pada tahun 1252, ia kembali ke Paris dan mulai memberi kuliah Biblika (1252-1254) dan Sentences,
karangan Petrus
Abelardus (1254-1256) di
Konven
St. Jacques, Paris.Thomas ditugaskan untuk memberikan kuliah-kuliah dalam
bidang filsafat dan teologia di beberapa kota di Italia, seperti di Anagni, Orvieto, Roma, dan Viterbo, selama sepuluh tahun lamanya.Pada tahun 1269, Thomas dipanggil kembali ke Paris untuk tiga tahun
karena pada tahun 1272 ia ditugaskan untuk membuka sebuah sekolah .
1.
Ajaran Thomas
Aquinas
·
Manusia dan
dunia
Dunia dan hidup manusia menurut Thomas terbagi atas dua tingkat, yaitu
tingkat adikodrati dan kodrati, tingkat atas dan bawah. Tingkat bawah (kodrati) hanya
dapat dipahami dengan mempergunakan akal. Hidup kodrati ini kurang sempurna dan ia bisa menjadi
sempurna kalau disempurnakan oleh hidup rahmat (adikodrati).
·
Sakramen
Mengenai sakramen, ia berpendapat bahwa terdapat tujuh sakramen yang diperintahkan oleh Kristus, dan sakramen yang
terpenting adalah Ekaristi (sacramentum sacramentorum). Rahmat adikodrati
itu disalurkan kepada orang percaya lewat sakramen. Dengan menerima sakramen,
orang mulai berjalan menuju kepada suatu kehidupan yang baru dan melakukan
perbuatan-perbuatan baik yang menjadikan ia berkenan kepada Allah. Dengan
demikian, rahmat adikodrati sangat penting karena manusia tidak bisa berbuat
apa-apa yang baik tanpa rahmat yang dikaruniakan oleh Allah.
Gereja dipandangnya sebagai lembaga keselamatan yang tidak dapat berbuat
salah dalam ajarannya. Paus memiliki kuasa yang tertinggi dalam gereja dan Pauslah
satu-satunya pengajar yang tertinggi dalam gereja. Karya teologis Thomas yang
sangat terkenal adalah "Summa
Contra Gentiles" dan
"Summa
Theologia". Salah satu filsuf Kristen yang mengkritik
pemikiran Thomas Aquinas adalah Gordon H. Clark. Bukunya "God's
Hammer" halaman 67 sampai 71 berisi kritikan beliau terhadap Thomas.
Terjemahan bebas saya
Dalam sejarah pemikiran Kristen, antithesis antara iman dan akal budi (reason)
telah didekati dengan berbagai metode. Perdebatan antara sesama Kristen dan
antara Kristen dengan kaum sekuler kadang-kadang mengakibatkan kebingungan
karena istilah yang dipakai tidak selalu didefinisikan dengan jelas. Bukan
hanya Agustinus dan Kant memiliki pandangan yang berbeda tentang natur iman, namun istilah akal budi (reason) sendiri mengandung
arti yang bermacam-macam. Setelah memberikan gambaran singkat tentang latar
belakang historis, penulis berharap menghindari kebingungan seperti itu dengan
mengemukakan definisi akal budi (reason) yang mungkin membantu pembelaan
terhadap wahyu sebagai sesuatu yang rasional .
Thomas
Aquinas (1225, Aquino, Italia – Fossanova, Italia, 7 Maret 1274), kadangkala
juga disebut Thomas dari Aquino (bahasa Italia: Tommaso d’Aquino) adalah
seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari Italia. Ia terutama menjadi
terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran
Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa Theologiae
(1273). Ia disebut sebagai "Ahli teologi utama orang Kristen." Bahkan
ia dianggap sebagai orang suci oleh Gereja Katholik dan memiliki gelar
santo. Selain itu juga merupakan merupakan
pengikut Albertus Magnus yang juga seorang teolog dan filsuf dari Italia.selain
sebagai pengikut Albertus Magnus, pandangan Tomhas Aquinas banyak dipengaruhi
oleh pandangan Aristoteles serta ajaran Injil.
Dalam
bukunya yang berjudul Summa Theologica, Thomas Aquinas berpendapat bahwa
memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil karena sama saja
dengan menjual sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Pandangan tersebut sama
dengan apa yang dilontarkan oleh Aristoteles yang mengutuk penarikan bunga,
sebab bunga adalah keuntungan dari sesuatu yang dilakukan tanpa usaha an biaya.
Pandangan
Thomas Aquinas ini sudah tidak berlaku lagi sekarang. Dengan meminjamkan uang
kepada orang lain, si pemilik uang tidak akan mendapat manfaat saat ini dari
uang yang dimilikinya. Jika seseorang meminjamkan uangnya kepada orang lain dan
kemudian orang itu memanfaatkan uang tersebut untuk kegiatan usaha yang
menguntungkan, maka sudah wajar jika si pemberi pinjaman diberi kompensasi atas
kesempatan untuk mendapat untung (oppotunity cost) yang telah diberikan kepada
sipeminjam, disamping kemungkinan bahwa si peminjam tidak dapat mengembalikan
pinjamannya. Melihat adanya kebenaran dalam pendapat Thomas Aquinas tersebut,
maka pendapat itu selanjutnya dikembangkan dan disempurnakan sehingga
menjadi suatu pembenaran dalam penetapan beban bunga atas transaksi
pinjam meminjam uang.
Kehidupan
Thomas Aquinas Aquinas merupakan teolog skolastik yang terbesar. Ia adalah
murid Albertus Magnus. Albertus mengajarkan kepadanya filsafat Aristoteles
sehingga ia sangat mahir dalam filsafat itu. Pandangan-pandangan filsafat
Aristoteles diselaraskannya dengan pandangan-pandangan Alkitab. Ialah yang
sangat berhasil menyelaraskan keduanya sehingga filsafat Aristoteles tidak
menjadi unsur yang berbahaya bagi iman Kristen. Pada tahun 1879,
ajaran-ajarannya dijadikan sebagai ajaran yang sah dalam Gereja Katolik Roma
oleh Paus Leo XIII.
Kontribusi utamanya adalah pada ajaran Aristoteles
tentang teori nilai, yaitu double measure
of goods (value in use versus value in exchange) dan selanjutnya adalah
kontribusi bahwa kebutuhan (need/indigentia) menjadi pengatur dalam nilai. Pemikiran tentang “Just
Price” dan keadilan yang berlaku
dalam pertukaran barang dan jasa dan tidak setuju dengan bunga uang dengan
alasannya karena uang pada hakekatnya hanya sebagai alat tukar.
Beberapa kontribusi pemikiran Thomas Aquinas :
·
Konsep
need/indigentia secara perlahan
menjadi secara perlahan diperluas menjadi konsep utilitas dan permintaan
efektif, distribusi pendapatan dan keadilan.
·
Moralitas
dalam aktivitas ekonomi menjadi hal yang
sangat penting dan tentang bunga uang dalam dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi masyarakat.
Kekurangan dalam pemikiran Thomas Aquinas antara lain :
· Aquinas tidak menjelaskan secara detail hubungan antara kebutuhan (need) dengan harga (price).
· Penjelasan tentang mekanisme pasar tidak dijabarkan hanya menekankan pada “Just price” tidak pada “market price”.
· Untuk masa kini dimana penjual dan pembeli sangat banyak, persaingan yang muncul akan sangat ketat sehingga penetapan harga akan melalui mekanisme persainagan ketat, tidak seperti jaman pertengahan.
C.
Albertus Mangus
Albertus Magnus (1193? – 15
November1280), juga dikenal sebagai Santo Albertus Agung dan Albert
dari Koln adalah seorang biarawan Ordo
Dominikan yang menjadi terkenal
karena pengetahuan universalnya dan advokasi keberadaan damai antara ilmiah dan
agama. Dia dianggap sebagai salah satu filsuf Jerman terbesar dan teolog dari Zaman Pertengahan. Dia merupakan pelajar pertama dari Zaman Pertengahan
yang menggunakan filosofi Aristoteles ke dalam pemikiran Kristen pada masa itu. Katolik menghormatinya sebagai Doktor
Gereja, satu di
antara 33 orang dengan gelar tersebut.
Pemikiran
kaum skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi dengan masalah etika,
serta masalah-masalah keadilan. Hal ini disebabkan karena tokoh-tokoh aliran
tersebutdipengaruhi dengan kuat oleh ajaran gereja. Tokoh-tokoh yang menonjol
dari aliran ini adalah St. Albertus Magnus dan St. Thomas Aquinas.
Pemikrannya
yang paling penting adalah tentang : Labor
and Expenses Salah satu pandangannya yang terkenal adalah mengenai harga
yang adil dan pantas (just price), yakni harga yang sama besarnya dengan
biaya-biaya dan tenaga kerja yang dikorbankan dalam menproduksi suatu
komoditi sehingga harus ada keterkaitan
antara harga dengan masalah etika.
Pemikiran yang
dikontribusikan pada ilmu ekonomi adalah
·
Etika
dan keadilan sangat menentukan dalam kegiatan ekonomi.
·
Pemikiran
untuk penetapan harga yang adil yang sesuai guna menghindari praktek-praktek
yang tidak sesuai dalam ekonomi. Dan dapat menghindarkan ketimpangan sosial.
Beberapa hal yang belum terpikirkan oleh Albertus Magnus, adalah :
·
Apabila
hanya mempertimbangkan “just price”
akan terjebak pada munculnya resiko transaksi yang lain seperti resiko modal,
resiko investasi, serta resiko lainnya.
·
Biaya
yang dikeluarkan untuk tenaga kerja seharusnya adalah unsur biaya, bukan laba.
·
Pencapaian
hasil kerja elalui keuntungan tidak dapat dioptimalkan karena dibatasi oleh
pemikiran unsur etika yang terlalu kaku.
St.
Albertus Magnus adalah seorang filsuf Jerman yang berpendapat bahwa harga suatu
barang seharusnya sama dengan biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk
menciptakan barang tersebut. Pendapat itu dikenal dengan istilah “harga yang
adil dan pantas”.
Dengan
berpatokan pada harga yang adil dan pantas, unsure etika harus disertakan dalam
aktivitas tukar menukar barang. Kalau seeorang menetapkan harga jauh melebihi
biaya-biaya dan pengorbanan tenaga yang dibutuhkan untuk enciptakan barang
tersebut, berarti dia telah melanggar etika dan tidak pantas dihormati
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan
di atas kita dapat mengetahui bahwa , Pemikiran kaum
skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi dengan masalah etika, serta
besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini disebabkan karena tokoh-tokoh
aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat oleh ajaran gereja. Pada zaman
pertengahan, ajaran-ajaran gereja memang jauh lebih dominan disbanding ekonomi.
Begitu juga kontribusi khusus penulis-penulis abad pertengahan terhadap teknik
teori ekonomi lemah. Asumsi yang dipakai adalah kepentingan ekonomi adalah
sub-ordinat dari pengorbanan, serta perilaku ekonomi adalah salah satu aspek
perilaku abadi yang terikat dengan aturan-aturan moralitas. Metode pemikiran dari
skolastik adalah dengan mempertanyakan sesuatu, kemudian melakukan
interptretasi, melakukan proses deduktif dan logika dari pengalaman manusia
dengan didasari kejujuran dan kewenangan.
Orang di jaman
itu menganggap kekayaan materi perlu sebab tanpa materi tidak bias menghidupi
diri sendiri, apalagi menolong orang lain. Bagaimanapun juga, motif ekonomi
sangat dikecam, digambarkan dengan kalimat “the merchant can scarely or never
be pleased to God”. Tokoh-tokoh yang dari aliran ini antara lain Peter Abaelardus, St.
Albertus Magnus, St. Thomas Aquinas, William Ockham, dan Nicolas Cusasus.
No comments:
Post a Comment