PENDAHULUAN
Istilah
persediaan sudah tentu tidak asing lagi bagi kita, persediaan meliputi
persediaan barang dagangan, persediaan bahan baku, persediaan barang dalam
proses, persediaan barang setengah jadi maupun persediaan barang jadi. Untuk
perusahaan dagang persediaan barang dagangan dimaksudkan untuk memenuhi
permintaan pembeli. Untuk perusahaan industri, persediaan bahan baku dan barang
dalam proses bertujuan untuk memperlancarkan kegiatan
produksi. Sementara itu persediaan barang jadi dimaksudkan untuk memenuhi
permintaan pasar.
Persediaan
merupakan salah satu aset yang paling mahal di banyak perusahaan, mencerminkan
sebanyak 40% dari total modal yang diinvestasikan. Manajer operasi di seluruh
dunia telah lama menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik itu sangatlah
penting. Di satu pihak, suatu perusahaan dapat mengurangi biaya dengan cara menurunkan
tingkat persediaan di tangan. Di pihak lain, konsumen akan merasa tidak puas
bila suatu produk stoknya habis.
Oleh karena
itu, perusahaan harus mencapai keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat
pelayanan konsumen. Semua organisasi mempunyai beberapa jenis sistem perencanaan
dan pengendalian persediaan. Dalam hal produk-produk fisik, organisasi harus menentukan
apakah akan membeli atau membuat sendiri produk mereka. Setelah hal ini
ditetapkan, langkah berikutnya adalah meramalkan permintaan. Kemudian manajer
operasi menetapkan persediaan yang diperlukan untuk melayani permintaan
tersebut.
1.1 Rumusan Masalah
Berkaitan
dengan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka masalah pokok dalam
penulisan ini adalah: Bagaimana Rasio Perputaran Persediaan PT
HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. ( Tahun Periode 2011-2012 ). Yang
akan di bagi dalam beberapa sub pokok masalah , yaitu sebagai berikut :
a)
Bagaiman Konsep dan Pengertian persediaan secara
teoritis ?
b)
Bagaimana pengendalian persediaan pada PT HANJAYA
MANDALA SAMPOERNA Tbk. ( Tahun Periode 2011-2012 ) ?
c)
Bagaimana rasio perputaran persediaan pada PT
HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. ( Tahun Periode 2011-2012 ) ?
PEMBAHASAN
2.1 Konsep dan Pengertian Persediaan Secara
Teoritis
Istilah persediaan (Inventory)
adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya
organisasi yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan permintaan. Permintaan akan
sumber daya internal ataupun eksternal ini meliputi persediaan bahan mentah,
barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau
pelengkap dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk
perusahaan.
Berikut
merupakan beberapa pendapat mengenai
pengertian persediaan.
a)
Menurut Prawirosentono ( 2001), Persediaan adalah
kekayaan lancar yang terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaarr bahan
mentah (bahan baku / material), barang setengah jadi dan barang dalam proses.
b)
Persediaan adalah bagian utama dari modal kerja, merupakan
aktiva yang pada setiap saat mengalami perubahan ( Gitosudarmo, 2002)
c)
Soemarso (1999), Mengemukakan pengertian persediaan
sebagai barang barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau
digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.
d)
Persediaan dapat diartikan sebagai sumber daya yang
belum digunakan, persediaan mempunyai nilai ekonomis di masa yang akan datang
pada saat aktif. (Yuliana, 2001).
Dari
beberapa pendapat dari para ahli mengenai persediaan. Jadi persediaan adalah
suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses
produksi untuk diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi, yang
dalam hal ini dapat berupa barang maupun jasa.
Sehingga
Manajemen Persediaan adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan dari kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan yang
digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi barang setengah
jadi maupun barang jadi.
2.1.1
Fungsi Persediaan
Persediaan
(inventory) dapat memiliki berbagai fungsi penting yang menambah fleksibilitas
dari operasi suatu perusahaan. Ada enam penggunaan persediaan, yaitu:
1)
Untuk memberikan suatu stok barang-barang agar dapat
memenuhi permintaan yang timbul dari konsumen.
2)
Untuk menyesuaikan produksi dengan distribusi. Misalnya,
bila permintaan produknya tinggi hanya pada musim panas, suatu perusahaan dapat
membentuk stok selama musim dingin, sehingga biaya kekurangan stok dan kehabisan
stok dapat dihindari. Demikian pula, bila pasokan suatu perusahaan
berfluktuasi, persediaan bahan baku ekstra mungkin diperlukan untuk “menyesuaikan”
proses produksinya.
3)
Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah,
karena pembelian dalam jumlah besar dapat secara substansial menurunkan biaya
produk.
4)
Untuk melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan
harga.
5)
Untuk menghindari dari kekurangan stok yang dapat terjadi
karena cuaca, kekurangan pasokan, masalah mutu, atau pengiriman yang tidak tepat.
“Stok pengaman” misalnya, barang di tangan ekstra, dapat mengurangi risiko
kehabisan stok
6)
Untuk menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan
baik dengan menggunakan “barang-dalam-proses” dalam persediaannya. Hal ini
karena perlu waktu untuk memproduksi barang dan karena sepanjang berlangsungnya
proses, terkumpul persediaan-persediaan.
2.1.2 Jenis Persediaan
Perusahaan
mempertahankan 4 jenis persediaan yaitu sebagai berikut :
1.
Persediaan
bahan mentah
Persediaan bahan mentah telah dibeli, namun belum diproses. Bahan mentahnya
dapat digunakan dari proses produksi untuk pemasok yang berbeda-beda. Meskipun demikian,
pendekatan yang lebih disukai adalah dengan menghapus variabilitas pemasok
dalam hal mutu, jumlah, atau waktu pengiriman sehingga tidak diperlukan pemisahan.
2. Persediaan barang-dalam-proses (Work-In-Process)
Persediaan barang-dalam-proses telah mengalami beberapa perubahan, tetapi belum
selesai. WIP ini ada karena untuk membuat produk diperlukan waktu (disebut waktu
siklus). Pengurangan waktu siklus menyebabkan persediaan WIP pun berkurang. Sering
kali hal ini tidak sulit untuk dilakukan, karena hampir di sepanjang waktu “pembuatan
produk”, produk itu sebenarnya menganggur. Waktu kerja aktual atau waktu
“jalan” merupakan bagian kecil dari waktu arus bahan baku, mungkin hanya 5%.
3.
MRO
MRO merupakan persediaan yang dikhususkan untuk perlengkapan pemeliharaan/ perbaikan/operasi.
MRO ini ada karena waktu dan kebutuhan untuk pemeliharaan dan perbaikan dari
beberapa peralatan tidak dapat diketahui. Walaupun permintaan untuk persediaan
MRO ini sering kali merupakan fungsi jadwal-jadwal pemelih araan, permintaan
MRO lainnya perlu diantisipasi.
4. Persediaan barang jadi
Persediaan barang jadi selesai dan menunggu untuk dikirimkan. Barang jadi dimasukkan
ke dalam persediaan karena permintaan konsumen untuk jangka waktu tertentu
tidak diketahui.
2.2 Pengendalian Persediaan Pada PT HANJAYA
MANDALA SAMPOERNA Tbk. ( Tahun Periode 2011-2012 )
Pengertian pengendalian persediaan menurut Assauri adalah “Pengawasan persediaan
merupakan salah satu kegiatan dari urutan kegiatan-kegiatan yang bertautan erat
satu sama lain dalam seluruh operasi produksi perusahaan tersebut sesuai dengan
apa yang telah direncanakan lebih dahulu baik waktu, jumlah, kuantitas maupun
biayanya.”
Menurut Rangkuti pengertian pengendalian persediaan adalah “Pengawasan
persediaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang dapat dipecahkan dengan
menerapakan metode kuantitatif.”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian persediaan
adalah suatu aktivitas untuk menetapkan besarnya persediaan dengan
memperhatikan keseimbangan antara besarnya persediaan yang disimpan dengan
biaya-biaya yang ditimbulkan.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES |
||||
|
|
|||
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) |
||||
|
||||
PERSEDIAAN
(INVENTORIES)
|
TAHUN
|
KET
|
||
|
2011
|
2012
|
|
|
Barang jadi
|
1,183,624
|
1,795,903
|
|
|
Barang dalam proses
|
179,216
|
367,771
|
|
|
Bahan baku
|
5,216,995
|
10,316,348
|
|
|
Pita cukai
|
1,554,935
|
1,843,437
|
|
|
Suku cadang
|
106,038
|
126,396
|
|
|
Bahan pembantu dan
lainnya
|
103
|
2,472
|
|
|
Persediaan dalam
perjalanan
|
1,628
|
12,505
|
|
|
|
8,242,539
|
14,464,832
|
|
|
Barang dagangan
|
678,114
|
1,247,202
|
|
|
Jumlah
|
8,920,653
|
15,712,034
|
|
|
Dikurangi:
|
|
|
|
|
Penyisihan persediaan
usang dan tidak lancar
|
(73,919).
|
(83,602).
|
|
|
|
||||
Bersih
|
8,846,734
|
15,628,432
|
|
|
Tanah dan bangunan
untuk dijual
|
66,614
|
41,474
|
|
|
Jumlah persediaan
|
8,913,348
|
15,669,906
|
|
|
|
|
|
|
|
Mutasi penyisihan
persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:
|
|
|
||
|
|
|||
|
|
|
|
|
Saldo pada awal tahun
|
51,438
|
73,919
|
|
|
Penambahan penyisihan
tahun berjalan
|
102,437
|
110,747
|
|
|
|
||||
Penghapusan
|
-79,956
|
-101,064
|
|
|
Saldo pada akhir tahun
|
73,919
|
83,602
|
|
|
|
|
|
|
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan
usang dan tidak lancar cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi di
kemudian hari. Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap
berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business
interruption dan marine cargo, dengan keseluruhan nilai
pertanggungan sampai dengan US$4,2 miliar pada tanggal 31 Desember 2012 (31 Desember
2011: US$2,0 miliar) (Catatan 10). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan
asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko
tersebut.
2.3 Rasio Perputaran Persediaan Pada PT
HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. ( Tahun Periode 2011-2012 )
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES |
||||
|
|
|||
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) |
||||
|
||||
PERSEDIAAN
(INVENTORIES)
|
TAHUN
|
KET
|
||
|
2011
|
2012
|
|
|
Barang jadi
|
1,183,624
|
1,795,903
|
|
|
Barang dalam proses
|
179,216
|
367,771
|
|
|
Bahan baku
|
5,216,995
|
10,316,348
|
|
|
Pita cukai
|
1,554,935
|
1,843,437
|
|
|
Suku cadang
|
106,038
|
126,396
|
|
|
Bahan pembantu dan
lainnya
|
103
|
2,472
|
|
|
Persediaan dalam
perjalanan
|
1,628
|
12,505
|
|
|
|
8,242,539
|
14,464,832
|
|
|
Barang dagangan
|
678,114
|
1,247,202
|
|
|
Jumlah
|
8,920,653
|
15,712,034
|
|
|
Dikurangi:
|
|
|
|
|
Penyisihan persediaan
usang dan tidak lancar
|
(73,919).
|
(83,602).
|
|
|
|
||||
Bersih
|
8,846,734
|
15,628,432
|
|
|
Tanah dan bangunan
untuk dijual
|
66,614
|
41,474
|
|
|
Jumlah persediaan
|
8,913,348
|
15,669,906
|
|
|
|
|
|
|
|
Mutasi penyisihan
persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:
|
|
|
||
|
|
|||
|
|
|
|
|
Saldo pada awal tahun
|
51,438
|
73,919
|
|
|
Penambahan penyisihan
tahun berjalan
|
102,437
|
110,747
|
|
|
|
||||
Penghapusan
|
-79,956
|
-101,064
|
|
|
Saldo pada akhir tahun
|
73,919
|
83,602
|
|
|
|
|
|
|
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Muhammad Febrianika. 2012. Silabus Pembelajaran Manajemen Persediaan
Terimakasih Sharingnya, sangat bermanfaat
ReplyDeleteUntuk pembahasan mengenai inventory turnover ratio, mungkin artikel berikut bisa menjadi tambahan referensi
https://www.krishandsoftware.com/blog/1881/pengertian-inventory-turnover-ratio/